#02

210 120 98
                                    

Haloo! Apa kabar? Aku mau ngucapin terimakasih buat yang udah baca, komen maupun vote ceritaku ini :) aku cuma mau mengingatkan lagi, sebelum baca jangan lupa vote ya dan setelah baca jangan lupa komen kritik/saran untuk cerita ini kedepannya :) apapun komen dari kalian akan aku terima dan hargai dengan senang hati :) sekali lagi terimakasih buat yang sudah meluangkan waktu untuk membaca, vote dan komen cerita ini 🥰

SELAMAT MEMBACA
-
-

Leony duduk di pojok Kafe dengan sebuah novel di tangannya, sesekali ia menyeruput vanilla late yang telah ia pesan tadi.

"Jadi, kita mau baca novel apa? gak mungkin kan 3 novel kita baca sekaligus?" tanya Hasinta meminta saran pada Rafael yang masih saja sibuk dengan ponselnya.

"Terserah lu aja Has, maunya yang mana. gue ikut aja." Rafael menjawab tanpa melepaskan tatapannya dari ponsel.

"RAFAEL!" bentak Hasinta yang mulai geram pada perilaku Rafael, hingga akhirnya ia merebut paksa ponsel itu dari tangan Rafael. Rafael hanya bisa pasrah saat ponselnya kini berada di genggaman Hasinta.

"Kenapa sih?" tanya Rafael sembari mengusap wajahnya kasar.

"Bisa gak sih lu sekali aja perhatiin gue?" Bukannya menjawab pertanyaan Rafael, Hasinta justru melemparkan pertanyaan kembali padanya.

Rafael hanya bisa menghela napasnya panjang lalu Ia pun mengalah dan menuruti permintaan Hasinta.

Ponsel Suga yang tergeletak di sebelah Leony berkedip tanda ada sebuah pesan masuk. Tak sengaja ia melihat isi pesan tersebut dan tertera Nama Andriani disana.

 Tak sengaja ia melihat isi pesan tersebut dan tertera Nama Andriani disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Batin Leony bertanya-tanya. Ia mulai berpikir sebenarnya ada hubungan apa Suga dengan Andriani? Apakah benar yang di ucapkan oleh Rafael di parkiran sekolah tadi siang, bahwa mereka sebenarnya telah berpacaran? Tapi, kenapa Suga tidak memberitahukan hal ini kepada mereka?

Tiba-tiba Suga datang membawa segelas kopi dan kentang goreng ditangannya, lalu duduk di sebelah Leony yang berhadapan dengan Hasinta dan Rafael.

Leony masih belum menyadari akan kehadiran Suga. Di otaknya kini mulai muncul berbagai macam spekulasi yang membuat Suasana hatinya semakin memburuk. Kini ia sedang perang melawan otak dan batinnya.

Suga berdeham. Lalu ia mulai membuka pembicaraan dan lanjut mengerjakan tugasnya.

"Gimana menurut lu?" ucap Suga meminta saran dari Leony dan membuyarkan lamunan Leony.

"Hah ... Eh ... Apa?" tanya Leony dengan gugup.

"Lu kenapa Le? Ada masalah?" tanya Suga menatap mata Leony khawatir. Leony yang ditatap seperti itu pun menjadi salah tingkah.

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang