#10

83 46 38
                                    

Halo! Apa kabar? 👋

Gimana nih? Masih kuat puasanya? Udah ada yg batal belum?

Hari ini aku bawa satu chapter untuk menemani puasa kalian, semoga terhibur ya 😊

WARNING! Jangan jadi pembaca gelap, hargai karya orang lain sebelum kau meminta untuk dihargai 😚 aku percaya readers aku itu cerdas-cerdas dan tahu bagaimana cara menghargai karya orang lain ❤️

Oke, Langsung aja cekidot ....

Selamat Membaca
-
-

Hasinta menjatuhkan bokongnya di atas sofa, kini wajahnya terlihat lebih muram dari sebelumnya. Suga pun ikut duduk di sebelah Hasinta tak lupa mengambil camilan yang berada di atas meja.

"Mau?" tawar Suga menyodorkan toples berisikan camilan itu pada Hasinta. Namun, Hasinta menolaknya.

"Lu kenapa sih pake nawarin diri buat nganterin gue? Udah tau gue lagi berusaha buat deketin Rafael," sungut Hasinta dengan tatapan murka.

"Ya ... Terus, mau gimana? Rafael aja lebih milih nganterin Leony daripada lu. Terus, kalo bukan gue yang nganterin lu pulang, mau siapa lagi? Emang lu berani pulang sendiri naik ojek online?" sanggah Suga dengan nada lembut memberikan pengertian pada wanita yang di cintainya ini.

"Emang lu tega ngeliat gue pulang naik ojek online sendiri?" tanya Hasinta sembari menatap wajah tampan lelaki di hadapannya ini.

"Kalo lu maunya gitu, kenapa enggak?" tantang Suga dengan ekspresi santai, membuat Hasinta langsung menggerutu kesal.

"Tega banget sih lu, masa cewek di bolehin pulang sendirian. Mana udah jam segini," gerutu Hasinta sembari mencebikkan bibirnya.

"Kalo gue kenapa-kenapa gimana?" lanjutnya lagi.

"Loh, kan lu sendiri yang nolak niat baik gue. Terus, salah gue?" tegas Suga membuat Hasinta langsung terdiam.

"Siapa yang nolak?" sanggah Hasinta dengan sendu.

Suga yang melihat ekspresi wajah Hasinta pun langsung tertawa terbahak-bahak, menurutnya wajah Hasinta saat ini sangatlah imut.

"Ih, ngapain ketawa sih!" gerutu Hasinta sembari memukul lengan tangan Suga kesal, membuat Suga gemas ingin mencubit pipi Hasinta.

Hening.

Baik Suga maupun Hasinta sama-sama terdiam. Mereka tenggelam di dalam fikiran masing-masing.

"Has?"

Hasinta yang merasa namanya di panggil pun hanya berdeham sebagai jawabannya.

"Gue ... Gue kayaknya mau udahin ini semua deh," ujar Suga tersirat akan keraguan di nada bicaranya.

"Apa yang mau lu udahin?" tanya Hasinta, matanya masih fokus ke layar televisi.

"Hubungan gue sama Leony," jawab Suga.

Hasinta yang mendengar ucapan Suga pun membelalakkan matanya lalu menoleh ke arah Suga.

"Lu serius? Kenapa tiba-tiba?" pekik Hasinta. Ia yang tadinya menyandarkan tubuhnya pada sofa, kini mengubah posisinya menjadi duduk dengan posisi tegak menghadap ke arah Suga.

"Entahlah ... Gue gak tega mainin hati Leony terus menerus. Setiap liat muka Leony, gue selalu ngerasa bersalah karena udah maksa dia buat jadi pacar bohongan gue supaya gue bisa jadi pacar lu." Suga menundukkan kepalanya, matanya menerawang toples camilan yang berada di tangannya.

Hasinta bergeming. Tenggorokannya tercekat, Ia tak tahu harus menjawab apa.

"Kalo di pikir-pikir, gue tuh egois banget ya, Has? Memaksakan keadaan agar berjalan seperti apa yang gue inginkan,"

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang