#15

39 11 21
                                    

Halo-halo 👋 aku bawain satu part buat nemenin kalian yang lagi ngerasa gabut nih 🤭

Gimana? Udah siap?

Selamat Membaca
-
-

Leony berjalan santai melihat-lihat sisi kanan dan kiri lapangan yang kini sudah diubah menjadi bazar. Jujur saja ia masih marah dengan tindakan Rafael tadi. ingin sekali rasanya ia menjambak Rafael untuk meluapkan emosinya. Saking emosinya tadi, ia sampai meninggalkan boneka serta kotak kado pemberian siswa tadi begitu saja.

Ia mengambil ponsel di sakunya kemudian membuka salah satu aplikasi yang ia miliki lalu mengetik sesuatu disana.

Ia terlalu fokus pada ponselnya hingga tak sengaja menabrak seseorang di depannya.

BRUK!

"Aduh,"

Leony meringis saat bokongnya menghantam tanah.

"Eh, maaf-maaf gue gak liat-liat tadi."

Sebuah tangan terulur di hadapan Leony. Leony langsung menerima uluran tangan itu tanpa melihat siapa yang membantunya untuk berdiri.

Leony membersihkan tangan dan roknya yang tertempel debu kemudian berkata, "Iya-iya, gak apa-apa. Salah gue juga main hp sambil jalan."

"Ini hp lu?" tanya seorang lelaki yang menabraknya tadi dengan suara bariton.

"Eh, iya ... Makasih ya," ucap Leony menerima ponsel itu kemudian menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa sosok yang menabraknya tadi.

Manik coklat milik Leony dan manik coklat milik lelaki itu bertemu. Mereka terdiam untuk beberapa waktu hingga akhirnya mereka tersadar.

Leony memasukkan ponselnya ke dalam saku kemeja yang ia kenakan. Siswa itu berdeham, kini suasana terasa sangat canggung mengitari mereka.

"Sekali lagi, gue minta maaf."

"Iya, gak apa-apa. Gue juga salah kok. Maaf ya,"

"Lu Leony anak 11 IPS 1 kan ya?"

"Eh ... iya,"

"Gue Daren, anak 11 IPS 2."

Daren mengulurkan tangan pada Leony dan disambut oleh Leony.

"Gue Leony."

"Udah tau."

Leony hanya tersenyum canggung. Sementara Daren, ia langsung melangkah pergi meninggalkan Leony begitu saja.

"Dih, sok ganteng banget. Ngajak kenalan tapi kaya ngajak ribut." Leony bersungut-sungut kesal, tangannya mengayun di udara seperti ingin memukul seseorang. Moodnya benar-benar memburuk. Setelah Rafael menghancurkan moodnya, kini Daren menambah parah suasana hatinya.

Leony pun melangkahkan kaki ke stand makanan yang berada tak jauh darinya. Emosi membuatnya merasa sangat lapar.

Setelah memesan makanan dan minuman, ia pun melangkahkan kakinya menuju taman.

Ia mencari bangku kosong yang tersedia di taman Namun, sepertinya taman hari ini sangat ramai dari hari biasanya. Ia pun mengedarkan pandangannya mencari bangku kosong yang tersisa. Akan tetapi, nampaknya hanya ada satu bangku panjang di bawah pohon besar yang tersisa yang di duduki oleh satu orang siswa sekolahnya. Ia pun berjalan ke arah bangku itu. Namun, betapa terkejutnya ia saat mendapati Daren lah yang duduk di bangku itu.

Daren yang merasakan kehadiran Leony pun menoleh ke arahnya.

"Eh, ketemu lagi." Leony mencoba mencairkan suasana. Namun, Daren tak mengindahkannya. Ia kembali fokus pada game di ponselnya. Sementara telinganya, ia sumbat dengan headset.

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang