#05

129 91 68
                                    

Hello everyone! Kembali lagi bersama aku penulis yang masih amatiran dan masih perlu banyak belajar tentang kepenulisan 😊

Adakah yang nungguin cerita ini update? Kalo gak ada ya gak apa-apa 😭

Oke tanpa berlama-lama langsung aja kita ke TKP. Oh iya, sebelum masuk ke cerita jangan lupa vote, komen kritik/saran untuk cerita ini ya. Karna kritik/saran dari kalian yang menentukan cerita ini nantinya dan sekaligus untuk menambah ilmu saya dalam kepenulisan 😊

Oke langsung saja cekidot...

Selamat Membaca
-
-

Bel istirahat berbunyi, Leony dan Rafael pun keluar dari ruang UKS dan berjalan menuju kantin yang berada tak jauh dari ruang UKS. Di dalam perjalanan menuju kantin, mereka saling berbincang-bincang. sesekali mereka tertawa bersama. Namun, tiba-tiba Hasinta muncul dari arah berlawanan.

"Rafael!" seru Hasinta menghentikan langkah Rafael dan Leony. Rafael dan Leony pun menoleh ke arah sumber suara.

"Rafael, lu gak apa-apa?" tanya Hasinta panik, tersirat akan ke khawatiran untuk Rafael.

Tangan Hasinta menelusuri wajah tampan milik Rafael. Rafael yang merasa terganggu pun akhirnya menghentikan aktivitas tangan Hasinta di wajahnya.

"Gue gak apa-apa."

"Tapi, ini bibir lu luka." Hasinta mencoba menyentuh ujung bibir milik Rafael. Namun, dengan cepat Rafael langsung menahan tangannya.

"Gue gak apa-apa, Has." Rafael berusaha meyakinkan Hasinta dengan nada lembut.

Leony berdeham. Sejak tadi ia memperhatikan perbuatan Hasinta yang begitu mengkhawatirkan keadaan Rafael. Ia yakin bahwa sebenarnya Hasinta memiliki perasaan lebih terhadap Rafael. Namun, Rafael tak pernah menyadarinya.

Hasinta yang baru menyadari keberadaan Leony pun akhirnya menyapanya.

"Eh, Le."

"Halo!" balas Leony.

Leony yang paham betul dengan situasi saat ini pun memutuskan untuk pamit kepada mereka. Ia ingin memberikan waktu berdua antara Hasinta dan Rafael.

"Gue duluan ya, Bye!" pamitnya lalu melangkah pergi begitu saja tanpa menghiraukan panggilan dari Rafael.

Sesekali ia bersenandung kecil. Bernyanyi memang hal yang paling bisa membuat mood-nya bagus. Namun, saat sedang asik bersenandung tiba-tiba langkahnya di hadang oleh Suga.

Wajah Leony yang tadinya terlihat cerah dan bahagia, kini terlihat masam. Seketika senyum di bibirnya luntur, kemudian Leony memutar balik tubuhnya dan ingin melangkah pergi. Namun, belum sempat ia melangkahkan kakinya kini pergelangan tangannya sudah di genggam erat oleh tangan besar milik Suga

"Le, tunggu!"

Suga menahan tangan Leony hingga membuat Leony menghentikan langkahnya.

"Apa lagi sih, Sug?"

Leony menepis kasar tangan Suga yang menggenggam pergelangan tangannya.

"Dengerin penjelasan gue,"

"Penjelasan apa lagi? Semua udah jelas, Suga. Lu mau ngasih tau gue kalo lu itu gak pernah suka sama gue, Iyakan?"

Suga bergeming. Leony tersenyum sinis lalu menggelengkan kepalanya dua kali.

"Please, Le. kasih gue waktu buat ngejelasin semuanya," pinta Suga memelas agar Leony mengabulkan permintaannya.

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang