#12

39 22 11
                                    

Halo! 👋 Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu sehat yaa ❤️

Bagaimana? Sudah siap untuk berhalu ria?

Warning! Part ini mengandung adegan romantis tipis-tipis yang cukup untuk membuat kalian senyum-senyum sendiri.

Are you ready?

Let's Go!

Selamat Membaca
-
-

"Lu besok beneran mau pergi sama Leony?" tanya Suga saat mereka tengah menuju kediaman Hasinta.

"Iya, kenapa?"

"Kemana?"

"Ih, kok lu kepo sih."

"Bukan kepo. Tapi, gue mau ngejagain elu."

"Ngejagain? Lu kira gue anak kecil yang harus di awasin kemana-mana."

"Anggap aja begitu."

Hasinta mencubit pinggang Suga hingga membuat Suga menggeliat.

"E–eh ... Jangan kayak gitu, bahaya tau."

"Lagian lu rese banget."

Suga terkekeh lalu bertanya, "lu masih suka sama Rafael?"

"Masih lah, pake nanya lagi. Kenapa emang?"

"Gak mau nyerah aja, kayak gue?"

"Ih, enak aja. Gue mah kalo udah cinta sama satu orang, ya akan gue perjuangin sampe titik darah penghabisan."

"Yakin?"

"Yakin lah, kenapa sih kok lu kayak meremehkan gue banget?"

"Enggak, bukan gitu. Tapi, kayaknya ada saingan baru tuh buat lu."

"Hah? Siapa?"

"Dinda."

Hasinta terdiam, ia mencoba mencerna ucapan Suga barusan.

"Lu tau kalo Dinda suka sama Rafael?"

"Hm ... Tebakan gue bener ya?"

"Ih, serius."

Suga terkekeh geli, ia melihat raut wajah Hasinta melalui spion motornya.

"Gue rasa, setiap orang yang ngeliat perlakuan Dinda ke Rafael kayaknya bakalan sadar deh kalo Dinda itu suka sama Rafael."

"Kenapa gitu?"

"Ya ... Lu liat aja, si Dinda aja berani banget secara terang-terangan ngeliatin Rafael, mepet Rafael terus kayak gak ada rasa sungkan ataupun malu dengan keberadaan lu dan Leony yang selaku sahabatnya."

Lagi, Hasinta tertegun atas ucapan Suga. Ia terdiam sejenak. Pikirannya melayang kembali ke waktu dimana dirinya dan ke-tiga sahabatnya serta Andriani dan juga Dinda makan bubur ayam.

"Kalo lu gini-gini terus, gue jamin 100% lu bakalan nyesel karena lu akan kehilangan Rafael untuk selamanya."

Hasinta makin tertegun. Ia tak tahu harus berkata apa.

"Mungkin, kalo Rafael di ambil Leony lu masih bisa ikhlas karena dia sahabat lu. Tapi, apa lu rela kalo Rafael di rebut sama orang lain? Lebih tepatnya Dinda."

"Ya, enggak lah! Rafael sama Leony aja gue gak rela, apa lagi sama cabe-cabean kayak Dinda!"

Suga tertawa mendengar celetukan dari Hasinta. Sejujurnya di dalam hati yang amat dalam, ia masih mengharapkan Hasinta. Namun, ia tak ingin memaksakan kehendaknya. Hasinta berhak bahagia dengan pilihannya.

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang