#14

36 17 26
                                    

Hey yo what's up everyone?

Setelah membaca jangan lupa untuk vote dan komen di kolom komentar yang telah tersedia di bawah ini 😉

Budayakan untuk selalu menghargai karya ciptaan orang lain jika ingin karyamu di hargai oleh orang lain ☺️

Oke, tanpa berlama-lama langsung aja cekidot ....

Selamat Membaca
-
-

Hari ini terlihat sangat berbeda dari hari biasanya, lapangan inti SMA BAYANGKARA terlihat sangat ramai di padati oleh seluruh penghuni sekolah. Banyak sekali dari siswa-siswi bahkan staf sekolah berlalu-lalang di tengah lapangan terlihat sangat sibuk. Di tengah lapangan terdapat sebuah panggung berukuran sedang yang terisi dengan berbagai macam alat musik di atasnya.

Beberapa siswa-siswi yang sedang berada di pinggir lapangan terlihat sangat ceria dan bahagia hari ini. Ya, hari ini tepat hari dimana SMA BAYANGKARA mengadakan pentas seni untuk melepas para siswa-siswi kelas 12 yang sudah menyelesaikan pendidikannya serta untuk wadah bagi para siswa-siswi kelas 10 dan 11 yang ingin menyumbangkan bakat terpendamnya.

Leony mengedarkan pandangannya ke segala penjuru sekolah. Entahlah, hari ini membuatnya merasa sangat gugup, juga bahagia.

Tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang menepuk kencang kedua bahunya.

"WOI!" seru seorang anak laki-laki yang sangat familiar baginya.

Leony yang terkejut pun langsung menyentuh dada kirinya sebab, jantungnya terasa ingin lompat dari tempatnya.

"Aish! Suga!" pekik Leony mengepalkan tangan kirinya ingin memukul Suga. Akan tetapi, Suga lebih dulu menahan tangannya lalu terkekeh geli.

"Galak amat, Bu."

"Lu tuh ya, kebiasaan banget."

"Sorry-sorry. Lagian lu serius amat sih. Ngeliatin apaan emang?"

"Enggak. Gue lagi deg-deg-an tau."

"Deg-deg-an kenapa? Oh, jangan-jangan karena deket sama gue ya."

"Najis."

"Najis-najis gini juga lu tetep suka kan? Hayo ngaku."

Suga mengejek sembari mencolek-colek dagu milik Leony, membuat si empunya menjadi salah tingkah. Pipi Leony memerah dan memanas membuat Suga semakin gencar mengejeknya.

"Tuh kan bener. Cie ... Yang bucin sama gue. Cie ... Sok-sok galak padahal dalam hati mah berantakan."

"Apaan sih! Gak usah sok tau deh lu."

"Masih aja ngelak, padahal udah ketahuan. Udah ngaku aja kali."

"Ap-"

Saat mereka tengah asik bersenda-gurau tiba-tiba Hasinta dan Rafael datang.

"Woi! Ada apa nih kayaknya seru banget?" tanya Rafael merangkul bahu Suga. Mereka saling bersalaman membuat suatu gerakan yang disebut 'tos persahabatan'.

"Le, lu gak apa-apa? Udah di apa-in aja lu sama si Sugar?" tanya Hasinta memutar-mutar tubuh Leony kemudian mengecek area wajahnya membuat Leony risih dan akhirnya melepaskan tangan Hasinta yang berada di kedua pipinya.

"Apaan sih! Jangan ngomong kayak gitu. Kesannya gue kayak udah ngapa-ngapa-in aja sama dia. Gue gak di apa-apa-in." Leony bersungut-sungut kesal. Hasinta ini kalau berbicara suka asal. Namun, tetap saja ia mau berteman dengan Hasinta.

Mendengar omelan Leony membuat ke-tiga sahabatnya tertawa.

"Eh, hari ini pentas seni?" tanya Hasinta terkejut saat matanya menangkap sebuah panggung di tengah lapangan.

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang