#11

55 27 20
                                    

Selamat hari raya idul fitri 1442 Hijriah semua ❤️

Taqaballahu Minna wa Minkum, minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻

Maaf jika ada salah-salah kata yang tidak sengaja menyakiti hati kalian 🙏🏻 mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.

Semoga kalian berbahagia selalu ❤️

Untuk menemani hari lebaran yang indah ini, aku bawakan satu part untuk kalian 🥰

Maaf ya baru sempat update lagi dikarenakan sebulan kebelakang ini aku sibuk banget bikin kue dan dikejar orderan, jadi bener-bener gak sempet untuk sekedar ngetik karena keburu cape sama kerjaan 😂 maaf yaa 😊

Oke, langsung aja cekidot....

Selamat Membaca
-
-

Setelah membersihkan tubuhnya, Rafael pun merebahkan diri di atas kasur empuknya. Ia membuka galeri ponselnya lalu menatap potret Leony yang tadi sempat ia ambil secara diam-diam.

 Ia membuka galeri ponselnya lalu menatap potret Leony yang tadi sempat ia ambil secara diam-diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan bibirnya terangkat membuat satu lengkungan indah. Ibu jarinya mengusap-usap layar ponselnya, sementara matanya menerawang ke arah potret Leony.

"Cantik banget sih lu, Le." Rafael menghela napas panjang.

"Sebenernya lu apain gue sih, sampe gue bisa jadi begini?" tanyanya monolog.

"Le, lu tau gak? Ternyata ada yang lebih berat dan lebih sakit daripada menahan perasaan suka sama sahabat sendiri selama 2 tahun tapi, yang di dapat justru hanya cinta bertepuk sebelah tangan loh. Yaitu, melihat orang yang kita suka lebih bahagia dengan orang lain."

"Yang lebih parahnya lagi, orang lain itu adalah sahabat sendiri. Sakit banget, Le. Asli," monolognya.

Rafael menghela napasnya lagi. Entahlah, dadanya terasa sesak hingga ia kesulitan untuk bernapas.

Ia pun meletakkan ponselnya di dada bidangnya lalu memejamkan kedua matanya dan terlelap.

***********************************

Di lain sisi, Suga mengantarkan Hasinta pulang ke rumahnya dengan selamat.

Saat sampai di depan gerbang rumah Hasinta, Suga langsung berpamitan padanya. Hasinta pun mencoba untuk berbasa-basi pada Suga, menawarinya untuk mampir terlebih dahulu.

"Gak masuk dulu?"

"Gak usah, salam aja buat Om sama Tante."

"Yaudah, kalo gitu."

Suga tersenyum simpul, tangan kanannya mencubit pipi Hasinta gemas membuat Hasinta meringis lalu memukul tangan Suga agar melepaskan tangannya dari pipinya.

"Masuk sana,"

"Lu jalan, gue masuk."

"Masuk dulu, gue mau mastiin kalo lu aman."

CINTA SEGI 4 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang