TPO; 22🥀

58 13 44
                                    

LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 22 By: MandaVire

• Senin, 22 Maret 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Tamara kira Arzan benar-benar membawanya ke rumah dan minta restu pada Bunda. Ternyata Tamara salah. Lagipula mana mungkin Arzan ke rumah minta restu, hubungan mereka aja masih tak jelas begitu.

Tamara memang aneh.

Arzan memarkirkan motornya di sebuah taman bermain. Tempat ini selalu ada disetiap novel Vela yang ia baca. Tempat yang biasanya jadi saksi hubungan tokoh utama.

"Ngapain ke sini?" tanya Tamara berusaha berpikir positif, tak ingin novel picisan Vela mempengaruhinya.

Arzan tak menjawab, hanya tersenyum sembari menyodorkan tangannya. "Ayo masuk!"

"Zan, tamannya tutup, loh. Bukanya malam bukan siang," ucap Tamara tak paham isi pikiran Arzan.

"Siapa bilang?"

"Ya namanya aja pasar malam, biasanya buka pas malam, dong."

"Kalau sama gue, lo gue ajak ke dunia yang gak biasanya. Ayo!" Tanpa aba-aba, Arzan langsung menarik tangan Tamara, membawa gadis itu masuk ke taman penuh wahana.

"Gue gak ngerti sama pikiran lo," seru Tamara disela perjalanan mereka menyisiri taman.

"Gak perlu mengerti, cukup pahami," balas Arzan menoleh kiri-kanan, entah mencari apa.

"Paham apa? Paham kalau lo gila?" seru Tamara lagi, dirinya sekarang benar-benar tak tahu harus berkata apa.

Arzan sangat luar biasa.

"Anggap aja gitu. Yes, ketemu!" Arzan yang sudah semangat, jadi makin semangat saat menemukan sesuatu di depan.

Tak ingin melepas tangan mungil Tamara, ia melangkah dan membantu gadis itu masuk.

"Kita ngapain ke sini, sih?" tanya Tamara lagi, hampir ingin menangis melihat Arzan yang tak memberi tahunya apa-apa.

"Udah ngikut aja. Dijamin lo gak akan nyesal."

Tamara mengalah. Sebanyak apapun ia bertanya, Arzan pasti tak akan menjawab.

"Eh, tunggu!" Arzan menghentikan Tamara yang ingin berjalan.

"Kenapa?" tanya Tamara bingung, apalagi melihat ekspresi Arzan sekarang. Ia jadi cemas, cowok ini tak akan macam-macam bukan?

"Tenang, gue gak akan macam-macam," balas Arzan berhasil membuat Tamara kaget.

"Kok?"

"Ekspresi lo mudah dibaca, Tata." Arzan tersenyum, mengeluarkan sesuatu dan menatap gadis itu. "Mata lo gue tutup, ya?"

"Gak!" potong Tamara cepat.

"Kalo gak di tutup nanti gak kaget," bujuk Arzan.

"Kan bisa pura-pura kaget. Gak mau!" Tamara tetap bersikeras tak ingin ditutup matanya.

Ia sama sekali tak ada niat untuk menghancurkan rencana Arzan, tapi Tamara sangat takut kegelapan. Kali ini ia sangat berharap, Arzan dapat membaca itu dari wajahnya.

04; Turn Past On✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang