04; Turn Past On✔

TPO; 25🥀

• LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 25 By: MandaVire •

• Kamis, 25 Maret 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Tak terasa sudah satu minggu hubungan Arzan dan Tamara berjalan. Seperti pesulap handal, Arzan berhasil mengubah seorang Tamara menjadi lebih hangat. Bahkan Vela saja sampai kaget melihat perubahan Tamara.

"Ta, lo berubah," seru Vela.

Saat ini ia sedang ada di kamar Tamara, menyaksikan gadis itu bersiap pergi entah kemana.

"Kenapa?" Tamara menoleh ke belakang, penasaran kenapa Vela berkata demikian.

Sang empu hanya terkekeh pelan, menggaruk tengkuknya lalu baring di kasur. "Gak ada. Gue senang lo berubah. Udah mulai terbuka sama hati lo."

"Gue gak sepenuhnya buka hati, Vel."

Vela terkejut, refleks bangkit dari kasur dan mengangkat alisnya bingung. "Gak sepenuhnya gimana? Lo gak lagi mainin Arzan, kan?"

"Kalo iya, kenapa?"

"TATA! GUE ADUIN BUNDA, YA? GAK! LO GAK BOLEH JADI CEWEK JAHAT!"

Tamara menutup telinga, kaget melihat reaksi berlebihan Vela. Ia membekap mulutnya, memberi cubitan kecil di tangan dan tertawa.

"Jangan teriak-teriak!"

"Lagian lo, sih. Kok ngomong gitu? Kan ambigu."

Tamara menghela napas. "Maksudnya itu Tata belum sepenuhnya buka hati, tapi cuma mau kasih Arzan kesempatan."

Vela mengangguk paham. "Bilang kek!"

"Gimana mau bilang, orang lonya aja udah mikir yang enggak-enggak." Tamara menatap Vela kesal.

Sang empu hanya memberikan cengiran khas dan menuntun Tamara keluar. "Ampun, bos. Udah sana, suara motor Arzan kedengaran sampai sini."

"Arzan bawa mobil," sahut Tamara.

"Ish! Itulah pokoknya!"

Tamara dan Vela sampai, dan saat membuka pintu, Arzan sudah menunggu di depan mobilnya. Tampak tampan dengan kemeja yang ia kenakan.

"Subhanallah, pacar lo ganteng banget," bisik Vela.

Tamara memberikan senyum, melepas tangan Vela dan berkata, "nanti kalau mau pulang jangan lupa kunci pintu, ya?"

"Siap, Bos! Hati-hati di jalan! Jangan macam-macam! Nanti gue aduin Bunda!"

••••

Di mobil.

"Cantik banget," seru Arzan.

Tamara yang sedang asyik dengan ponsel pun sontak menoleh. "Siapa yang cantik?"

"Itu, teteh-teteh di jalan," balas Arzan membuat Tamara langsung mengubah ekspresi.

"Oh."

Tamara memainkan kuku di pangkuan, merasa panas karena ucapan Arzan. Ia bahkan sampai menoleh ke belakang, mencari tau siapa teteh yang dibicarakan.

Sedangkan sang empu sekarang malah terkekeh, gemas melihat kecemburuan Tamara. Padahal ia hanya bercanda.

"Udah jangan liat ke belakang terus."