TPO; 30🥀

46 11 42
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 30 By: Awliyaslv_  •

• Rabu, 31 Maret •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Kali ini, Tamara menikmati libur akhir pekannya dengan cara bersantai, menonton film bersama sahabatnya—Vela.

Rasanya sudah cukup lama keduanya tidak melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini. Apalagi semenjak Tamara menjalin hubungan dengan Arzan.

Tamara tidak ingin dicap sebagai sahabat yang buruk karena terlalu sibuk berpacaran.

Namun, selama film yang mereka tonton berdua terputar, pikiran Tamara malah melayang ke tempat lain. Bahkan, saat film tersebut telah selesai pun, Tamara tidak menyadarinya. Padahal, Vela yang duduk di samping sudah senyum-senyum tidak jelas karena ikut terbawa perasaan.

"Gila, gue baper banget! Kira-kira di dunia ini ada cowok kayak gitu gak, ya?" gumam Vela sendirian.

"Menurut lo gimana, Ta? Ada gak?" tanya Vela pada Tamara selang beberapa detik.

Hening.

Kening Vela mengernyit saat pertanyaannya tidak mendapat respon dari Tamara.

"Tamara! Lo denger gue gak, sih?" Vela berseru.

"Ha? Loh, filmnya udah selesai?" sahut Tamara saat kesadarannya telah kembali.

Vela mendengus. "Jadi dari tadi lo gak perhatiin filmnya dan malah ngelamun?"

"Sorry," cicit Tamara membuat Vela mendesah pelan.

"Mikirin apa sih lo? Aneh banget dari kemarin,"

Tamara menggelengkan kepalanya. "Gak mikirin apa-apa kok. Yuk, lanjut nonton."

Vela jelas tidak percaya, karena tidak mungkin juga Tamara baik-baik saja. Untuk apa Tamara melamun dan melewatkan filmnya jika tidak ada sesuatu.

Pasti ada apa-apanya lah! Ya, kan?

"Gak usah bohong deh, Ta. Masalah Arzan?" Vela menerka. "Kalau lo bohong kita gak temenan!"

Tamara menghela nafas lelah. Lebih baik ia ceritakan ini pada Vela.

"Lebih tepatnya sama cewek yang akhir-akhir ini berusaha deketin Arzan," jawab Tamara pada akhirnya.

Alis Vela dinaikkan sebelah. "Cewek? Siapa? Perasaan gue gak ada lihat Arzan digangguin siapa-siapa di sekolah."

"Emang bukan anak sekolah kita. Ada satu cewek asing yang tiba-tiba dateng dan seolah berusaha untuk ambil Arzan dari gue. Bahkan, dia terang-terangan muji Arzan di depan gue." Tamara menjeda kalimatnya.

"Dari cara matanya natap Arzan, gue bisa lihat kalau dia ada perasaan lebih. Gue cuma takut dia beneran ambil Arzan dari gue," sambung Tamara dengan mata berkaca-kaca.

Refleks, tangan Vela mengusap bahu Tamara. "Lo mikirnya jangan kejauhan dulu. Mungkin dia cuma sekedar kagum aja sama cowok lo. Kalaupun beneran ada rasa, gue yakin dia gak akan pernah bisa ambil Arzan dari lo. Kan lo tau sendiri, gimana cintanya Arzan ke lo."

Tamara menundukkan kepalanya saat air matanya meluncur tanpa izin. "Gue takut karena gue udah pakek hati, Vel," lirihnya.

Tanpa pikir panjang, Vela langsung memeluk dan mengusap lembut punggung Tamara. Vela bisa mengerti bagaimana perasaan Tamara saat ini. Perasaan takut akan kehilangan seseorang yang sangat dicintainya.

04; Turn Past On✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang