TPO; 27 🥀

47 12 63
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 27 By: MandaVire

• Sabtu, 27 Maret 2021 •

---

H A P P Y R E A D I N G

Seorang gadis dengan rambut dikucir sampai di apartment dengan selamat, meletakkan tas di nakas kemudian menghubungi seseorang dengan cepat.

"Gue ketemu lagi sama dia," ucapnya terdengar putus asa.

"Siapa?" balas sang empu.

"Cowok kemarin. Mereka mirip banget! Gue sampai pangling!"

Gadis yang tak lain adalah Debby itu menggigit kukunya gugup, saat ini sedang bicara pada temannya Olivia.

"Kan kemarin udah gue bilang, lo yang gak percaya!" balas Olivia diseberang. Teringat kejadian kala meneduh di warung petang.

Debby melepas kucirannya, beranjak dari kamar menuju kulkas. Lalu meneguk segelas soda.

"Tapi namanya Arzan, bukan Zadan." seru Debby.

"Tuh tau! Lo sendiri yang bilang Zadan udah mati, sekarang ngapain cari tau orang yang mirip sama dia?"

Hening. Debby tak membalas, hanya mendengar.

"Ingat! Tuh orang udah punya pacar, jangan lo ganggu!"

Debby diam, memainkan soda di meja dan menghela nafas. "tapi gue penasaran,"

"Debby, goblok! Jangan banyak tingkah! Cepat balik ke Jakarta, Reno cariin lo! Katanya kalau minggu depan lo gak balik, dia nyusulin lo ke Bandung!"

Tit.

Panggilan dimatikan sepihak oleh Olivia. Sedangkan sang empu yang kini menginap di Bandung lebih lama itu hanya mampu berdecak kesal. Merasa hidupnya kembali dapat tantangan.

Debby meneguk sisa soda dengan tenang, melempar botolnya ke tong sampah lalu berkata. "Gue gak bisa balik kalau kayak gini. Gue harus cari tahu dia siapa. Kenapa bisa mirip banget sama Zadan."

••••

Di sisi lain.

Dua insan tampak sedang bahagia di pinggir taman. Menikmati mentari terbenam dengan tenang. Berbagi perasaan satu sama lain, berharap tak ada badai yang menerjang.

Bak lebih indah dari sang mentari, Arzan yang sedari tadi menatap Tamara terkekeh pelan kala sisa eskrim menempel di bibirnya.

"Sini deketin wajah kamu," ucapnya tiba-tiba.

Tamara yang kaget pun sontak menoleh, dengan mata bulat melebar ia mundur. "mau ngapain? Jangan macam-macam!"

Arzan tertawa lagi. Kenapa Tamara sangat menggemaskan, sih. Kan Arzan jadi pengen bawa pulang.

"Siapa yang mau macam-macam?" tanya Arzan sok polos.

"Lo!" balas Tamara. "Itu juga, ng-ngapain manggil kamu!"

"Biar romantis," balas Arzan.

Tamara menukik alis, kembali ke posisi semula saat tak sengaja tangannya menyentuh bibir yang basah. Ternyata ada sisa eskrim disana.

Apa itu alasan Arzan berkata demikian? Kalau iya ... demi matahari yang terbenam, Tamara merasa ingin menghilang.

Tamara cepat-cepat membersihkan sisa eskrim di bibirnya, tak berani menatap Arzan yang kini tertawa.

04; Turn Past On✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang