TPO; 28🥀

56 12 60
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 28 By: MandaVire

• Sabtu, 27 Maret 2021 •

---

H A P P Y R E A D I N G

Pagi hari indah, suara kicauan burung terdengar menggema. Sekolah dengan lantai tiga itu mulai didatangi para penghuninya. Dari yang baru masuk, sampai yang mau tamat.

Sangat ramai.

Tamara hari ini menolak ajakan Arzan dan memilih jalan, ia sengaja ingin mencari angin, agar hatinya lekas tenang.

Helaan nafas yang kesekian, Tamara tetap tak mampu berkata-kata, pikiran buruk terus menggerogoti, entahlah kenapa.

Tapi Tamara merasa, sesuatu yang besar akan menimpanya.

Piiiit.

Bunyi klakson berhasil membawa kesadaran Tamara kembali ke tempat, ia langsung mencari asal suara, dan motor hitam sudah parkir di belakang.

Menukik alis bingung, Tamara pun menunggu orang tersebut membuka helmnya. Dan benar saja, dia adalah Arzan.

"Pagi, cantik." sapa Arzan dengan senyum manis seperti biasa.

"Pagi?" balas Tamara bingung. "Kok ada disini? Kirain udah sampai sekolah,"

Arzan terkekeh, turun dari motor lalu memasangkan helm pada sang kekasih. "Kan Papa bilang kalau pacaran ke sekolah harus bareng pacar,"

Tamara geleng kepala, memilih diam dan ikuti Arzan saja.

"Ayo, tuan putri. Kuda putihnya sudah siap ditunggangi,"

Tamara menepuk bahu Arzan, tertawa pelan dan segera naik ke motor.

"Kok dipukul?" serunya sembari mengembungkan pipi.

"Udah jangan banyak tanya. Ayo jalan." balas Tamara, membuat Arzan tak mampu berkata tidak. Gadis itu menyentuh dadanya, berusaha meyakinkan diri bahwa ini hanya firasat buruk belaka.

Tamara harus yakin, pasti semua akan baik-baik saja.

•••

Tamara tentu saja sampai sekolah dengan selamat. Toh, Arzan supirnya. Bahkan jam pelajaran pun berlalu khidmat. Sampai tak sadar, kini giliran bel istirahat yang berbunyi kuat.

"Vela mau Ragas titipin apa?" tanya Ragas pada Vela yang tampak lemas, masih belum pulih sepenuhnya.

Vela menggeleng pelan, lalu menjatuhkan kepalanya ditumpukkan tangan.

"Kasian banget mantan Ragas," ucapnya mengelus rambut Vela. Khawatir.

Sedangkan Arzan yang melihat hal itu hanya mampu berdecak sebal. Dasar aneh, mereka berdua. Mantan tapi masih perhatian.

"Udah lo berdua balikan aja," seru Arzan.

Ragas berdecak, "diam! Jangan bikin Vela nambah beban pikiran!"

"Loh, kok?"

"Udah sana urusin Tamara, lagi galau tuh cewek lu," ucap Ragas sadar bahwa hari ini gadis itu terlalu diam dan hanya menoleh keluar jendela. Walau sebenarnya Tamara memang demikian.

Arzan menghela nafas, jelas ia sadar ada perubahan pada Tamara, tapi ia tak ingin terlalu mengekang dan memberi Tamara waktu.

"Ta?" seru Arzan duduk di depannya.

04; Turn Past On✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang