TPO; 34🥀

45 7 0
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 34 By: MandaVire

• Sabtu, 03 April 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

Bunyi motor memenuhi jalanan sepi di Bandung.

Rombongan dengan jaket hitam bertuliskan 'Valouira' itu berhenti di lampu merah.

Satu di antara mereka terus menatap tajam ke depan. Dia adalah Reno Abigail. Ketua Valouira yang terkenal kejam di Jakarta. Siapa yang tak tahu geng motor itu, dengan banyak anggota tak pandang umur dan usia. Siapapun yang menganggu akan dapat balasan setimpal.

Bahkan berita bahwa tiga tahun lalu pernah membunuh seseorang, tak jadi alasan Valouira ditutup. Malah terus berkembang, dipenuhi orang-orang dengan sikap pshycopath.

Lima motor kini berhenti di depan sebuah apartemen. Tiga diantara mereka sedang menghalau security, sedangkan dua lainnya masuk ke dalam.

Reno berjalan santai, dengan Devan di sampingnya.

"Lo tau kamar Debby?"

"Kalau gak tahu, gue gak akan ke sini, bodoh!" kesal Reno.

Devan memilih diam. Tak ingin berakhir naas karena mencari masalah dengan singa yang siap menerkam.

Sampai akhirnya mereka keluar dari lift, berhenti di depan sebuah pintu yang menjulang tinggi.

••••

Debby selesai mandi, hendak bersiap pergi ke rumah sakit. Dari mata-mata yang ia punya, Debby dapat kabar bahwa Arzan ada disana.

Gadis dengan kaos oblong itu duduk di sofa. "Gue bakal ngeyakinin Zadan. Gue bakalan bikin dia ingat lagi sama gue. Kalau perlu gue paksa dia kembali ke pelukan gue."

"Zadan cuma milik Debby, dan selamanya akan begitu."

TOK! TOK! TOK!

Debby berdecak kala mendengar gedoran pintu. "Udah ada bel, ngapain gedor, sih? Gak ada etika banget!"

Ia berjalan ke arah pintu dengan malas. Lalu membukanya. "Siapa—"

"Bagus. Gue udah nyuruh balik, kenapa betah di sini"

DEG.

Debby melotot kaget, mundur satu langkah dengan badan gemetar ketakutan. "Re-Reno? Lo ngapain?"

"Gue? Ngapain lagi? Ngasih lo pelajaran lah," sahut Reno dengan tawa menyeramkan. Berhasil membuat Debby semakin takut, apalagi Reno tampak ingin membunuhnya.

"Mundur!" teriak Debby.

Reno tak menggubris, ia malah mengelus pipi Debby santai. "Gue udah ngasih kesempatan loh, manis. Kenapa gak tau diri, hmmm?"

"Lepasin gue!" Debby menghentakkan tangan Reno. "Lo siapa! Kan udah gue bilang, jangan usik hidup gue lagi!"

Reno tertawa, segera mendorong Debby sampai terjatuh di sofa. Sedangkan Devan yang melihat hal itu, langsung keluar. Mengawasi dari jauh.

"Gue siapa?" Reno berdiri di depan Debby. "Duh, cantiknya Reno. Baru seminggu di sini udah lupa sama pacar sendiri?"

"Gue gak pernah mau jadi pacar lo ya, bangsat! Lo yang maksa gue!" teriak Debby kesetanan.

04; Turn Past On✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang