"dasar perempuan tidak tahu diri" Bai Gul pun mengeluarkan senjata berupa pedang, kemudian ia memainkannya kesana kemari. Menyerang titik - titik vital bagian tubuh. Ling Vei menghindari semua serangan itu.
"nona, apa kau takut dan hanya bisa menghindar,haha...haha... Hhahah... " Bai Gul mulai menyombong.
"oh tentu saja aku takut, takut kalau kau nanti menangis kalau tidak bisa mengalahkanku",ucap Ling Vei dengan senyum smirknya. "ayo serang aku terus, tulang - tulangku ini memang butuh olahraga . "Setelah 30 menit, Bai Gul mulai kelelahan. Satu serangannya sedikitpun tak mampu melukai tubuh Ling Vei. "hei perempuan, apa kau hanya bisa menghindar saja, kalau berani serang aku. " terlihat wajah Bai Gul merah,entah itu karena kesal atau kelelahan.
"kau ingin sekali ya mendapat serangan dariku, baiklah - baiklah aku ini orang yang bermurah hati. "
Ling Vei memulai serangan dengan pedangnya, menyerang kaki dan tangan. Tapi Bai Gul masih bisa menangkisnya. Ling Vei ingin segera menyudahi pertandingan ini, ia bergerak dengan cepat. Tanpa disadari Bai Gul ,Ling Vei berada dibelakang nya. Ia mengunci leher Bai Gul dari belakang menggunakan tangannya , Bai Gul yang kaget, tanpa sengaja menarik cadar Ling Vei. Seketika seluruh area pertandingan senyap, terkagum - kagum dengan wajah cantik Ling Vei. Namun ada beberapa tatapan iri dan dengki.Ling Vei semakin mengeratkan tangannya,karena wajahnya sudah terbongkar. Bai Gul yang sudah tidak tahan akhirnya mengaku kalah,ia juga terkejut dengan kecantikan Ling Vei. "pemenangnya adalah Ling Vei nomer urutan 47" terdengar suara menggema di area pertarungan. Para penonton mulai ricuh meneriaki nama Ling Vei.
" Ling Vei dewiku......! jadilah istriku"
"nona Ling Vei yang cantik! angkat aku jadi pasanganmu"
" nona Ling Vei, nona Ling Vei, nona Ling Vei"
Terdengar riuh suara penonton dan ada juga yang iri dengan kecantikan Ling Vei."walaupun cantik, tapi kalau hanya berada di ranah pengumpul qi apa gunanya"
"iya,dia hanya punya wajah cantik saja. Tapi tak punya bakat apapun"
"aku bahkan lebih berbakat dan berguna daripada dirinya"Ya itulah kata mereka yang sedang iri, sudah terpampang jelas Ling Vei mengalahkan Bai Gul dengan kekuatannya sendiri. Masih tetap saja bergosip ria.
Ada rasa kaget, kagum, kecewa dalam hati pangeran ketiga. Niat hati mempermalukan Ling Vei, ia malah terkejut dengan wajah Ling Vei tanpa cadar. Wajah yang begitu cantik, sempurna dan mempesona.
" berikan kabar ke yang mulia kaisar, aku ingin menikahi seorang gadis dari perdana mentri Ling di kerajaan Gong"
"baik pangeran".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penguasa Nirwana
Fantasy" Bosan... ku... sungguh... bosan..." ucap Wu Vei yang duduk di singgasana nya. Dengan berbekal kekuatan dan ruang dimensinya ia pergi ke dunia bawah. Karya Sendiri Janganlupa# Follow,vote,komen. Start: 6 Februari 2021