29

480 60 0
                                    

Hari berikutnya.............

"salam kaisar, saya ingin mengunjungi ayah dan ibu. Bolehkah saya keluar? " tanya Ling Vei menunduk.
"baiklah, akan kusuruh beberapa pengawal dan pelayan mengatarmu. "
Jawab kaisar.

Terlihat permaisuri dan ibu suri senang mendengar itu. Diam - diam mereka merencanakan sesuatu.

.
.
.
.

Ling Vei berangkat menggunakan kereta, ia ingin pergi ke pasar terlebih dahulu membawa oleh - oleh. Ia mengunjungi beberapa tempat disana.
Di tempat pakaian ia membeli 3 hanfu untuk ibunya, 3 hanfu untuk ayahnya, dan 4 hanfu untuk adiknya dengan kualitas terbagus di kedai pakaian paling terbesar tersebut.

Sedangkan untuk dirinya ia membeli 3 hanfu warna hijau, 4 hanfu warna biru, 2 hanfu warna hitam, 3 hanfu warna putih. Ia juga membeli cadar hitam dan topeng hitam. Dengan kualitas cukup bagus.

Ia juga pergi ke tempat perhiasan. Membeli banyak pernak - pernik dan hiasan rambut. Ia juga membeli cincin ruang yang baru, cincin yang memiliki luas 12 * 12 m.

Kemudian ia pergi ke kedai makan, mengajak para prajurit dan pelayan makan bersama degan menu yang mahal. Tentu saja ia membayar menggunakan koinnya sendiri. Dari istana setiap bulan ia hanya mendapatkan 3 koin emas.

Setelah puas, perjalanan menuju kediaman perdana mentri dilanjutkan.

.
.
.
.
.
.
.

"KELUAR KALIAN..... SERAHKAN ORANG YANG ADA DIDALAM..."
Tiba - tiba muncul 10 orang berpakain serba hitam menghadang jalan.
"ck...mengganggu istirahatku saja. Bilang saja kalian disuruh oleh siapa, aku akan membayar lebih. Cepat ucapkan berapa biayanya,aku malas mencari keributan. " ucapnya sambil menguap.
"heh...kami tidak akan sudi menerima uangmu,kami akan menjalankan tugas ini dengan sungguh - sungguh. " ucap seseorang yang terlihat seperti pemimpin.

" 5 koin emas bagaimana? , dan beritahu aku siapa yang menyuruhmu " ucap Ling Vei santai.
"YA, AKU TERIMA" ucap orang itu semangat. " Permaisuri pangeran ketiga, Jing Lei yang menyuruh kita untuk membunuh nona."
"katanya akan bersungguh - sungguh menjalankan tugas, tapi apa ini...! "
Batin Ling Vei.

"baiklah kalian silakan pergi." dan para pembunuh bayaran itupun pergi.
"lagi - lagi ada yang mencari masalah lagi denganku, apa aku terlihat seperti mudah disingkirkan. "
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak berapa lama, mereka dihadang lagi, sekumpulan pembunuh bayaran. Tapi bukan pembunuh bayaran yang tadi, yang ini sedikit memiliki kecerdasan.
Mereka tanpa bicara langsung menyerang para prajurit. Ling Vei yang melihat itu segera keluar dan mulai menyerang mereka.

Menggunakan pedang, Ling Vei membuat musuh babak belur.
Dan penyebab semua ini adalah permaisuri dan ibu suri kekaisaran. Mereka disuruh untuk membunuh dan membuat mayat Ling Vei ke hutan. Dengan segera Ling Vei membunuh para musuh. Tidak ada yang selamat kecuali Ling Vei.

"ohh....lagi dan lagi ada yang sangat perhatian pada kematianku. " ucap Ling Vei santai.

Ia pun memasukkan barang - barang ke cincin ruang berwarna putih itu. Dan meninggalkan kereta yang ditumpanginya.

Sang Penguasa Nirwana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang