34

414 46 3
                                    

"Lubi, sekarang beritahu aku bagaimana cara membuat anak. " titah Ling Vei.
"baiklah, nona sekarang buka segel kekuatan nona. Lalu pusatkan seluruh kekuatan nona kedalam perut nona. Lanjutkan dengan bayangkan rupa bayi itu." jelas Lubi
"nona tenang saja, kekuatan nona akan hilang sementara sampai anda melahirkan. Jika bayi tersebut tidak ada maka semua kekuatan anda akan kembali." jelas Lubi lagi.

"baiklah, terima kasih. " ucap Ling Vei. Ia memulai memusatkan seluruh kekuatannya lalu dengan bahagia ia membayangkan wajah bayi laki - laki  imut, bermata biru langit, bermbut hitam, dan bayi perempuan bermata ungu, berambut putih, imut, dan gembul. 

Muncul cahaya warna ungu dan biru langit di dalam perut Ling Vei. Begitu terang, sehingga menyebabkan mata silau. Dan dalam sekejap perut Ling Vei sedikit membesar. Ling Vei pun segera keluar dari ruang dimensi.

Kemudian dibalik tirai terdapat seorang pelayan.
" yang mulia selir agung, pangeran ketiga memerintahkan agar yang mulia menemuinya di ruang depan " ucap salah satu pelayan.
"hmmm.. " jawab Ling Vei.

"yahahhahahha...... akhirnya aku punya anak, kembar laki - laki perempuan. Meski bertaruh dengan seluruh kekuatanku. Tapi seluruh kekuatanku menghilang, jadi bagaimana aku bisa melindungi mereka. " gumam Ling Vei.

"hah... sudahlah lebih baik aku kesana terlebih dahulu. Entah ada urusan apa bocah ingusan itu memanggilku." Ling Vei pun pergi ke ruang depan.

Sesampainya disana ia merasa sangat kesal karena pangeran ketiga. " apa maksud dari semua ini ?" , heran Ling Vei.
"HAHAHAHHA...kenapa kau cemburu? " ucap Ding Gu yang terlalu percaya diri.

Disana Ling Vei melihat pemandangan yang menjijikkan.
Para selir yang bergelayut di badan Ding Gu. Dan permaisuri yang ada dipangkuannya. 

"HOEK... HOEK..... HOEK...tak kusangka kau sangat menjijikkan. Banyak sekali monyet - monyet yang bergelantungan di badan mu itu. Permisi aku muak melihatnya, aku akan beristirahat jadi jangan diganggu."  Ling Vei pun pergi ke tempatnya dan segera beristirahat.

"maaf ya anak - anakku kalian harus melihat hal yang menjijikkan itu. Untung saja dia bukan ayah kalian. Karena aku yang akan menjadi ayah dan ibu kalian.  Cepatlah lahir ke dunia ini. Huh... 9 bulan itu ternyata lama ya... " Ling Vei pun menghela napas.

"selamat nona atas kehamilan pertama dan terakhirnya. " ucap semua penghuni ruang dimensi.
"iya, terimakasih. Tunggu apa maksudnya terakhir?. " tanya Ling Vei.

"karena nona hanya bisa hamil 1 kali. " ucap Lubi.
" kalau seperti itu aku seharusnya membayangkan 100 anak ." ucap Ling Vei.
Ia pun akhirnya memilih untuk tidur. 

Sang Penguasa Nirwana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang