Matahari bersinar terang tapi kedua insan berbeda jenis itu masih asik bergelung didalam selimut. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Hingga salah satu dari mereka menggeliat lalu membuka matanya.
"Duh telat nih." Gumamnya lalu berlari menuju kamar mandi.
Selesai mandi dan berpakaian dengan cepat membangunkan Ayi yang masih tertidur.
"Ayi bangun, kita telat nih udah jam enam lima belas." Piyi menggoyangkan badan Ayi.
"Bentar lagi."
"Bangun sekarang atau Piyi bareng Galang." Ancamnya dan selalu berhasil.
"Ck iyaiya. Tunggu dibawah Ayi mandi dulu." Decak Ayi tapi tetap beranjak dari ranjang.
Piyi mengedikan bahunya acuh lalu beranjak ke bawah, disana sudah ada Resi, Syarief dan Kaia.
"Morning mamci, papi, kai." Piyi mengecup pipi mereka.
"Morning sayang." Balasnya.
"Ayi mana piy?" Tanya Resi.
"Masih mandi mam."
"Yaudah kamu sarapan duluan. Mau pake apa?"
"Piyi mau sandwich aja mam tapi tiga ya mam." Seraya menunjukkan ketiga jarinya membuat mereka terkekeh.
"Iya sayang." Resi mengambilkannya lalu mengasihnya.
"Makasih mamci."
Mereka menikmati sarapannya. Tak lama Ayi datang dengan dasi yang masih dipegangnya.
"Pagi."
"Pagi sayang. Mau pake apa?"
"Nasi goreng aja mam."
Syarief dan Kaia pun pamit duluan. Kini tinggal Ayi, Piyi dan Resi. Piyi memainkan ponselnya sembari menunggu Ayi menyelesaikan sarapannya.
"Berangkat yuk piy, Ayi udah nih."
"Yuk. Ih sini Piyi pakein dulu dasinya."
Selesai memakaikan Ayi dasi, keduanya pun pamit dan berangkat ke sekolah menggunakan sepeda milik Ayi.
***
Sampainya di sekolah untung mereka belum terlambat sebetulnya hampir sih tapi karena Ayi mengayuh sepedanya laju jadi sempat melewati pagar yang hampir ditutup oleh satpam. keduanya berlari menuju kelas sebelum guru pelajaran pertama masuk.
"Huft untung Bu Nia belum masuk." Ujar Piyi.
"Kenapa telat Cantika?" Tanya Puti.
"Hehehe telat bangun tadi."
"Huuu dasar, untung Bu Nia belum masuk. Coba kalo udah, pasti kalian berdua bakal di hukum."
"Iya untung aja jadi kami ga dihukum deh."
"Selamat pagi semua." Ujar Bu Nia yang baru saja tiba.
Bu Nia mulai menjelaskan pelajaran semua siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama. Setelah beberapa jam pelajaran pun selesai, waktunya istirahat. Piyi merapikan bukunya lalu memasukkan kedalam tas dan menghadap ke belakang.
"Ayi ayo ke kantin, Piyi udah laper nih." Rengeknya.
"Iyaiya."
Ayi menggenggam tangan Piyi lalu menuntunnya menuju kantin diikuti Puti dan Rio dibelakangnya. Keempatnya menjadi pusat perhatian selama menuju kantin karena mereka semua termasuk siswa yang populer. Mereka pun duduk ditempat biasa pojok kiri kantin.
"Mau pada pesen apaan?" Tanya Rio.
"Gue sama Piyi nasi ayam penyet 2 tapi jadiin satu aja, nasinya banyakin." Pinta Ayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYI PIYI
Fanfiction3 orang sahabat yang terdiri dari 2 laki-laki dan 1 perempuan. Perempuan itu sangat dimanja oleh keduanya, semua kemauan dan apapun tentang perempuan itu akan selalu dituruti oleh mereka. Sampai salah satu dari dua laki-laki itu menjauh. Bagaimana...