AP 31

791 104 38
                                    

Piyi dengan pelan melangkah masuk ke dalam gedung sekolah barunya. Sepanjang koridor ia sedikit merasa risih karena terlalu diperhatikan. Mencoba mengabaikannya kembali melanjutkan langkahnya mencari ruang kepala sekolah. Di pertigaan koridor Piyi berhenti, bingung mengambil jalan yang mana. Hingga seorang cewek menghampiri nya.

"excuse me." Ujar cewek itu.

"Ah ya." Jawab Piyi.

"need help?" Tanya nya.

"Yes. where is the principal's office? Tanya Piyi.

"Let me take you there."

Piyi pun mengikuti langkah cewek itu. Sepanjang menuju ruang kepala sekolah, mereka berbincang.

"Where are you from?"

"I'm from Indonesia." Jawab Piyi.

"Wah jadi kamu orang Indonesia. Aku juga orang Indonesia." Ujarnya membuat Piyi tersenyum.

"Hai kenalin aku Piyi Cantika, bisa panggil aku Cantika." Piyi menyodorkan tangannya dan disambut oleh cewek itu.

"Hai Cantika. Aku Kayla William, bisa panggil aku Kayla. Nice to meet you."

"Nice to meet you too Kay." Hingga mereka pun sampai didepan ruangan yang dituju.

"Nah ini ruangannya."

"Terimakasih, semoga kita bisa ketemu lagi."

"Sama-sama. Aamiin, nanti ketemu di kantin aja kalo kita ga sekelas."

"Oke."

"Bye aku ke kelas ya."

Piyi mengangguk dan Kayla pun pergi. Piyi mengetuk pintu didepannya hingga terdengar suara yang memerintahkan dirinya masuk.

"ty student-perevodchik iz Indonezii?"
(Kamu siswa pindahan dari Indonesia?)

"Da."
(Iya)

"Khorosho. vy postupili v klass A."
(Baiklah. Kamu masuk kelas A)

"Spasibo."
(Terimakasih)

Piyi pun diantar oleh beliau menuju gedung b. Hingga tak lama mereka sampai ditujuan. Piyi melangkah masuk mengikuti beliau.

"poznakomit' studentov-perevodchikov iz Indonezii. pozhaluysta, predstav'tes'."
(Perkenalkan siswa pindahan dari Indonesia. Silahkan perkenalkan diri kamu)

"Privet. menya zovut piyi kantika. Priyatno s Vami poznakomit'sya."
(Halo. Nama saya Piyi Cantika. Senang berkenalan dengan kalian)

Piyi pun dipersilahkan duduk dan ternyata duduk bersama Kayla, orang yang tadi menolongnya. Tentu saja itu membuat keduanya senang. Piyi dengan senang mengikuti cara pembelajaran disini, ia dengan seksama mendengar dan memperhatikan. Walaupun masih ada beberapa kalimat yang tidak ia mengerti. Hingga tak lama jam istirahat tiba, Kayla pun mengajaknya ke kantin.

"Seneng banget pas tau kita sekelas." Ujar Kayla.

"Iya, aku juga seneng banget."

"Yaudah yuk ke kantin. Sekalian aku mau ajak kamu keliling gedung b ini."

"Yuk."

Piyi dan Kayla pun berjalan menuju kantin, sepanjang perjalanan beberapa orang melirik ke arah mereka. Kayla pun menjelaskan apa saja yang mereka lewati, seperti ruang kelas, ruang guru dan ruang kesehatan. Sesampainya di kantin Piyi memandang takjub karena sistemnya sudah mendapatkan makanan jadi kalian hanya perlu mengantri.

AYI PIYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang