AP 25

653 91 55
                                    

Beberapa bulan terakhir sikap Ayi berubah terhadap Piyi. Cowok itu tak lagi perhatian pada gadisnya, ia malah lebih fokus pada siswi baru dikelasnya. Hal itu membuat Piyi sedih, merasa ditinggalkan. Seperti kali ini, Ayi yang berada di sebelah sibuk dengan Nara siswi baru yang duduk di sebelah mereka.

"Ayi." Panggil Piyi namun tak dihiraukan oleh cowok itu.

"Ayi." Pekik Piyi, membuat beberapa murid yang berada di kelas pun ikut menoleh.

"APAAN SIH PIY." Bentak Ayi, Piyi terkejut matanya berkaca-kaca siap mengeluarkan tangisannya.

"Ayi bentak Piyi?" Lirih nya.

"Iya kenapa? Ga suka!" Ketus Ayi.

"Ayi berubah. Ayi jahat." Ujar Piyi lalu berlari meninggalkan kelas. Puti pun mengejarnya.

"Ga nyangka ya ren, lo kaya gini lagi ke Piyi dan yang lebih gila lagi ini bukan karena terpaksa. Gue harap lo ga akan nyesel nantinya." Ujar Rio lalu berlalu menyusul Piyi dan Puti. Ucapan Rio membuat Ayi terdiam. Memikirkan beberapa kemungkinan buruk yang terjadi, namun dengan cepat ditepisnya. Menurutnya Nara, cewek yang sudah menarik perhatiannya.

"Ayi maaf." Ujar Nara.

"Gapapa bukan salah kamu. Dia aja yang baper." Ujar Ayi.

"Ga usah dipikirin ya." Lanjutnya dan Nara pun mengangguk paham. Tanpa Ayi sadari bahwa cewek itu tersenyum kecil.

Piyi menangis menuju kelas Galang dan juga Nathan yang berada di lantai tiga. Saat memasuki kelas Piyi melihat Galang dan Nathan yang sedang tertidur, untung saja kelas sedang kosong.

"Hiks Galang, bang Nat." Tangisan Piyi membuat kedua cowok itu terbangun dan panik melihat Piyi menangis.

"Hei kenapa?" Nathan memeluk Piyi erat. Piyi masih saja menangis dan tak lama Puti dan Rio datang.

"Piyi kenapa?" Tanya Galang.

"Ayi bentak Piyi." Jawab Rio.

"Brengsek." Setelah mengucapkan itu Galang berlari meninggalkan mereka.

"Susul Galang Yo." Pinta Nathan. Rio pun menyusulnya. Nathan berusaha menenangkan Piyi.

"Gimana ceritanya put?"

"Jadi Piyi manggil Ayi, tapi Ayi ga respon malah asik ngobrol sama cewek muka dua itu Nat. Mungkin karena kesel Piyi teriak dan Ayi malah bentak Piyi." Penjelasan Puti membuat Nathan marah.

"Bener-bener brengsek lo yi." Desis Nathan.

"Liat apa yang bakal gue lakuin." Batinnya.

Ayi yang masih asik berbincang dengan Nara pun terkejut melihat Galang dan langsung tersungkur ketika Galang melayangkan pukulan pada wajahnya.

Bughh

"Maksud Lo bentak Piyi apaan brengsek!" Teriak Galang.

"Dia ganggu gue dan gue ga suka!" Balas Ayi.

"Ck ga nyangka ya gue yi, Lo berubah cuma karena cewek muka dua ini."

"Ga usah ngatain Nara, dia cewek baik."

"Hahaha baik? Baik dari mana? Lo ga tau aslinya gimana!" Sarkas Galang.

"Lo yang ga tau gimana Nara." Balas Ayi.

"Oh ya? Tapi sayangnya gue tau gimana busuknya ini cewek."

"Tapi terserah sih, asal lo ga nyesel setelahnya." Ujar Galang lalu berlalu meninggalkan keduanya. Semua murid dikelas terkejut melihat kejadian barusan.

AYI PIYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang