Happy reading~
.
.
.Yoona menuntun Kayla sampai ke UKS. Kemudian, dia menidurkan Kayla dan menyelimutinya. Sedangkan, Kayla yang memang merasa sakit pun hanya mengikuti apa yang dilakukan Yoona, sahabatnya itu.
Kemudian, Yoona duduk di samping ranjang Kayla. Sontak, Kayla langsung bangkit dari tidurnya.
"Ngapain bangun? Tiduran aja, Kay," ucap Yoona sembari membantu Kayla tidur lagi. Namun, Kayla menolaknya.
"Lo ke kelas aja gih," suruh Kayla.
"Gak, gue mau disini aja temenin lo," Yoona langsung menolaknya.
"Gue gak papa, cepet balik ke kelas!" Kayla tetap bersikukuh tidak mau ditemani.
"Yaudah, gue ambilin obat dulu ya."
"Gak usah, Yoon," ucap Kayla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap Yoona.
Yoona pun hanya menghela napasnya. Percuma saja jika Kayla sudah berkata tidak ya tidak. Dan jika berkata iya juga harus mengiyakan. Dengan terpaksa, akhirnya dia pun menuruti Kayla untuk kembali ke kelasnya.
"Gue tinggal nih ya? Ga papa beneran?" tanya Yoona pada Kayla yang masih tak yakin akan meninggalkannya.
Kayla tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.
"Kalo ada apa-apa, lo langsung telfon gue," Yoona memperingatinya, karena jelas saja dia khawatir jika terjadi apa-apa dengan sahabatnya yang sakit itu.
"Iya," jawab Kayla.
Kemudian, Yoona pun keluar dari UKS. Kayla menghela napasnya dan menyenderkan tubuhnya ke belakang. Baru dia akan mengambil posisi tidurnya kembali, ada seseorang yang membuka tirai pembatas setiap ranjang di UKS. Sontak, Kayla pun terkesiap dan langsung menoleh ke arahnya.
"Lo ngapain Kak, disini?" tanya Kayla refleks setelah mendapati wajah Arkan di ranjang sebelahnya.
"Bolos," jawabnya simpel.
Hal itu membuat Kayla sedikit tercengang. Kemudian, ia hanya meliriknya dan kembali berposisi tidur.
"Tirainya ditutup!" perintah Kayla, karena tak enak jika tirainya dibiarkan terbuka, maka dia pasti melihat Kayla tertidur.
"Gak mau," tolak Arkan.
Kayla pun langsung menoleh ke arahnya dan bangkit dari tidurnya. Berencana akan menutup tirainya sendiri. Ia menutup tirainya dengan keras. Namun, dibuka lagi oleh Arkan. Hal itu, membuat Kayla malas berurusan dengannya. Kemudian, ia hanya meliriknya kesal. Terserah, dia mau lihat Kayla tidur kek, apa kek. Ga penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA || KAYLA ✔
Fiksi RemajaFOLLOW AKUN SEBELUM BACA⚠ . . . . . . "Aku akan melelehkan setiap dinginnya es dari sikap keras kepalamu ." ~ Arkana Adhitama. "Berusahalah menyalakan lilin, agar setiap butiran es ini dapat kau lelehkan dari kerasnya sikapku." ~ Kayla Alvaleria.