FOLLOW AKUN SEBELUM BACA⚠
.
.
.
.
.
.
"Aku akan melelehkan setiap dinginnya es dari sikap keras kepalamu ." ~ Arkana Adhitama.
"Berusahalah menyalakan lilin, agar setiap butiran es ini dapat kau lelehkan dari kerasnya sikapku." ~ Kayla Alvaleria.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kayla berangkat bersama Devan lagi. Ia turun dari mobilnya dan terkejut mendapati Arkan yang sudah bertengger di depannya sambil tangannya ditaruh di pinggang. Devan pun ikut melongok, menundukkan kepalanya agar melihat siapa disana.
"Ngapain, Kak?"
Arkan melirik tajam ke arah Devan. Dan Devan mengernyit bingung dari dalam mobil. Kemudian, ia melajukan mobilnya ke tempat parkiran. Bodo amat dengan urusan Kayla dengan cowok tersebut.
Kayla juga mengikuti arah pandang Arkan yang menatap mobil Devan sampai ke arah parkiran.
"Kak?" panggilnya lagi.
Kemudian, Arkan menoleh ke arah Kayla yang ada di depannya. Ia langsung menarik tangan Kayla ke suatu tempat yang sepi.
Mereka berhenti pada salah satu taman belakang sekolah. Kayla melepaskan genggaman tangan Arkan.
"Ih, apaan si lo?" kesal Kayla karena Arkan membawanya paksa.
"Siapa?" tanya nya yang membuat Kayla mengernyit bingung.
"Siapa apanya?"
"Cowok tadi. Pacar lo?"
"Ppftt!" Kayla menahan tawanya sembari menutup mulut dengan tangannya. Jadi, dia membawa paksa dirinya untuk menginterogasi nya? Emang Arkan siapa bagi dirinya?
"Kok malah nahan ketawa?"
"Apa urusannya sama lo?"
"Jelas ada urusan dong. Lo calon gue. Gak boleh sama cowok lain!" ucapnya yang seakan terlihat persis seorang cowok yang sedang cemburu, jika ceweknya bersama lelaki lain selain dirinya.
Kayla terkejut. "Kak?! Bisa gak? Gak usah bahas masalah itu di sekolah?"
"Gue cuma nanya, dia pacar lo apa bukan?"
"Kalo iya emang kenapa? Cemburu?"
"Gue? Cemburu? Gue aja ga pernah suka sama lo!" kesal Arkan kemudian meninggalkan Kayla sendirian.
"Trus, ngapain lo tarik-tarik gue kesini, bambangg??" kesal Kayla setelah Arkan pergi.
Kemudian, Kayla mengedikkan bahunya acuh. Dan ia berjalan menuju ke kelasnya.
