Pt 13. Spain

58 40 14
                                    

••<0>••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••<0>••

Mata Lidya membulat, ingin marah tapi berakhir dengan tawa menyenangkan. Tyo, pemuda itu menatap Lidya malu. Busa-busa itu kini berjatuhan, bersama malunya Tyo. Sedangkan Eric menggeram marah, mungkin keputusannya untuk mengutarakan maksudnya pada Damian di depan mereka semua sangatlah kesalahan besar. Mata Eric berpendar mencari keberadaan Damian, sayangnya ia tidak mendapatkan sosok yang ia cari.

"Brengsek!" Kemudian ia pergi membawa kemarahan, luka dan hasrat yang kini makin meletup-letup.

Keadaan ruangan itu kini lenggang, dengan darah yang telah menetes di marmer putih yang sangat mengkilap. Mata Sellia mencari putranya, Denny yang memahami segera angkat bicara. "Clarita membawa Damian ke belakang." Segera saja Sellia menyuruh salah satu asistennya untuk membersihkan luka putrinya, dan melangkah pergi mencari putranya dan Clarita.

"Biar aku saja," pinta Tyo pada asisten rumah tangga yang baru ingin membersihkan luka Lidya. Lidya tersenyum manis, begitu juga Tyo. "Kau gadis yang sangat pemberani," puji Tyo berhasil membuat pipi Lidya bersemu merah.

Denny pergi meninggalkan mereka, dengan Fio yang menatap aneh Kenzie yang sedang menatapnya tanpa kedipan mata. Ia mengendus kesal kemudian menampar pelan pipi Kenzie yang berhasil, membuat pemuda itu tersadar.

"Yuk!" ajak Kenzie dan begitu saja menarik tangan Fio dari sana. Sontak Fio mengikutinya, gedupan jantungnya mulai berpacu dengan cepat saat tangan besar Kenzie menggenggamnya erat.

Ingat Fio! Kenzie tetap adik Lo, walaupun dia bukan Kenzie yang sebenarnya! Peringatan yang selalu membuat Fio kembali menahan sesuatu dari hatinya.

"Kemana?" tanya Fio saat mereka sudah menghilang dari ruangan utama kediaman Steaver, Kenzie tersenyum kecil.

"Kita romantis-romantisan lah! Kemana lagi? Gue tau, Lo cinta kan sama gue? Iya gue, Davendra." Good! Dia dengan mudahnya menafsirkan perasaan gue? Sedangkan gue sendiri belum tau! Shit! Tapi tetap sama, detakan jantung Fio tetap lebih cepat dengan semburat merah yang tertutupi oleh rambut putih lurusnya.
Kebersamaan mereka selama ini berhasil menumbuhkan perasaan itu, dengan Fio yang terus-menerus tidak mau mengakuinya begitu saja. Karena kenyataannya, pemuda yang mengaku Kenzie di depan banyak orang itu bukanlah Kenzie adiknya. Berbagai peristiwa sudah terlewati bersama, sampai praduga Fio mengenai Kenzie yang kecelakaan hingga harus mengganti iris matanya. Tapi ternyata semuanya bukan seperti itu, kestabilan perilaku ayahnya yang telah mengetahui identitas Dave benar-benar membuatnya sangat bingung. Terlebih-lebih bahwa ia adalah saudara kembar Dea yang kini sangat di rindukan sahabatnya itu. Belum lagi pikiran buruk mengenai respon Dea setelah tau bahwa Kenzie adalah adiknya, dan Fio tentu tau bahwa Dea membenci pembohong.

Zarch Dealin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang