"Mama! I'm that Rich Man"

7

Yadong in ya areah!!!

18+21+++++ 🌚🌚🌚

Yg gak suka skip....

Lisa membuka kedua matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang bidadari yang masih tertidur lelap dengan wajah polosnya yang bahkan tetap terlihat cantik dengan bentukannya yang agak amburadul. Rambut panjang gadis itu terurai berantakan, ada sedikit lingkaran hitam di matanya karena mereka baru tertidur sekitar pukul lima subuh. Tanda merah menghiasi wajah, leher, bahu hingga belahan dada Sofia dan kemungkinan juga di sekujur tubuhnya yang masih tertutup selimut.

Sofia menjadikan lengan panjang Lisa sebagai bantal, Lisa menyentuh lembut pipi gadis itu, bibir Sofia masih agak membengkak karena ciuman kasarnya semalam. Ada rasa bersalah di dada Lisa, tapi di sisi lain Lisa juga tak bisa mengendalikan nafsunya semalam akan pesona kuat Sofia.

Sofia nampak mulai terbangun, Lisa tersenyum hangat padanya, "Morning,"

"Morning too, Lalisa." suara serak Sofia justru terdengar seksi.

Lisa jadi gemas pengen gulingin lagi, "Sorry about last night, I just can't control it anymore. A-aku benar-benar sangat menginginkanmu," Lisa nampak merasa bersalah.

Sofia tersenyum, ia menyentuh hangat pipi Lisa, "Aku juga menginginkannya sih... Jadi ini tak sepenuhnya salahmu. Kalau aku tak mau, maka aku juga sudah menolaknya semalam, tapi nyatanya justru itulah yang paling ku inginkan darimu. Jadi.... Aku sama sekali tak menyesal dengan apa yang telah terjadi antara kita semalam,"

"Katakan apa yang harus kulakukan sekarang? Aku akan menurutinya apapun untukmu. Aku akan mempertanggungjawabkan nya, Sooya."

"Be mine?"

Lisa membungkam, Sofia ber-smirk. Reaksi Lisa di luar ekspektasi nya, ia berharap gadis itu tersenyum lebar atas ungkapan isi hatinya, tapi nyatanya wajah Lisa nampak sayu atas ucapan nya.

"Apa aku di tolak?"

Lisa menggeleng, "Hanya orang bodoh yang menolak gadis seperti dirimu,"

"Lalu kenapa mimik wajahmu begitu?"

"Aku hanya merasa tak pantas Sooya... Kau terlalu sempurna untukku,"

Sofia menghela nafasnya lalu memposisikan diri melihat ke langit-langit atap, "Tolak saja jika kau ingin menolak, tak usah berbicara omong kosong begitu,"

"Aku tak berbohong Sofia, kasta kita sangat jauh berbeda. Aku hanya sadar diri, aku bahkan belum pernah memberimu apapun selain beban,"

"Kau sudah memberiku segalanya hanya dengan kau masih disini dan tak kemanapun, hanya melihat ke arahku. Sangat sederhana Lalisa, tetaplah disisiku apapun yang terjadi,"

Lisa tak bisa berkata apa-apa lagi, hati dan pikirannya seolah terperangkap akan ketulusan gadis itu. Lisa kembali mencium bibir Sofia dengan sebuah lumatan yang tak kalah sensual dari semalam, ia kembali menindih Sofia, "Sekali lagi, aku ingin di sentuh kamu sekali lagi. Please..." Sofia memasang wajah polosnya untuk memancing Lisa.

"Kita sudah melakukannya hingga hampir pagi, Sooya."

"Selagi kedua kakakku sedang tak ada. Kajja sekali lagi saja," mohon Sofia penuh gairah.