24

2.8K 288 73
                                    








































































































Rose yang nampak sibuk dengan beberapa berkas di mejanya nampak tak begitu fokus dan konsentrasi, wajah Ruby dan Rennie terus memenuhi pikirannya, ia rindu.

Tok...tok...tok...!

Pintu di buka....

"Kau ingat aku, Park?" Christina langsung duduk di kursi hadapan Rose yang diam mematung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingat aku, Park?" Christina langsung duduk di kursi hadapan Rose yang diam mematung.

"A-apa yang kau inginkan?" Suara Rose terdengar gugup.

"Kau ini bodoh atau bagaimana? Aku memintamu mendekati Ruby, bukan untuk kau hamili seperti sekarang, aku ingin kau membuatnya berhenti dari dunia gangster yang mengerikan ini."

"Itulah juga tujuanku, dengan menikah denganku, bukankah Ruby juga akan berhenti?"

"Kau kira semudah itu? Ini sudah hampir sepuluh tahun, Rose... Dan lihatlah, sekalipun sudah memiliki anak dia bahkan tak berhenti, apalagi hanya karena kau yang tak jelas ini! Ngakunya hanya mencintai Ruby, tapi nyatanya malah belok sana-sini! Bercerminlah!"

Rose menghela nafasnya kesal, "Lagipula aku sudah putus dengan Zee, aku hanya harus fokus ke tujuan utamaku, Ruby dan putriku."

Christina menyandarkan tubuhnya ke kursi dan melipat kedua tangannya di dada, keduanya saling diam dengan pikiran masing-masing.

Rose teringat sesuatu, "Jadi kau yang menyembunyikan Lisa selama delapan tahun ini?"

Christina mengangguk, Rose nampak emosi namun ia tahan karena toh dia akan tetap kalah dari Christie.

"Tapi toh caraku ini berhasil, bukan? Dia sudah tak lagi jadi mafia, kehidupannya juga berjalan semakin mulus dan baik belakangan,"

"Tapi kalian membunuh Sofia!"

Christina ber-smirk, "Kami takkan membunuhnya jika bukan karena dendam,"

"Maksudmu?"

"Kedua orang tua ku mati terbunuh oleh kedua orang tua Sofia, tuan dan nyonya Bae. Dan aku tidak semudah itu untuk memaafkan mereka, melukai dan membunuh salah satu anak mereka termasuk sepadan,"

"Tapi—"

"Diamlah! Kau tidak tau bagaimana sakitnya perasaan kami dulu, Park!"

Rose terdiam bingung, Christina melipat kedua tangannya di dada, "Tapi entah ini hanya perasaanku saja atau bukan, sepertinya Sofia masih selamat,"

Rose terkejut, "Jinjja?"

"Entahlah... Sofia memang telah di lukai parah oleh si Choi Insung sebelum kami bom gudang itu, tapi aku tak yakin dia juga ikut terbom disana. Aku tak tahu dia dimana, tapi aku cukup yakin dia sebenarnya masih hidup,"

"Mama! I'm that Rich Man"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang