29

2.2K 222 28
                                    
























































"Maafkan aku, sayang... Rencana kita berantakan, aku juga bahkan tak bisa membawamu bulan madu ke tempat yang kamu mau, kita tak bisa keluar Korea,"

"Kenapa kamu yang minta maaf? Ini salahku, by... Siap tak siap situasi ini pasti akan menimpa kita, maaf karena aku tak mendengarkan kamu dulu," Ruby menangkup pipi chipmunk itu yang nampak cemberut.

"Jika kamu benar-benar di hukum sebulan setelah melahirkan nanti, berarti waktu kita sekarang kurang dari lima bulan lagi untuk bisa selalu bersama, bagaimana ini? Aku tak bisa hidup tanpamu di sebelahku, sayang."

Ruby tersenyum tipis lalu kembali bersandar di bahu kokoh kekasihnya itu, kini mereka ada di sebuah taman dan duduk berdua di rerumputan, sembari melihat Rennie asik bermain dengan beberapa anak lainnya disana.

"Apa jawabanku saat Rennie bertanya kemana kamu pergi nanti?" Tanya Rose lagi.

"Dia masih kecil, jawab saja aku sedang bekerja di suatu tempat untuk beberapa waktu, seiring waktu berjalan, Rennie akan mengerti, dia masih terlalu kecil untuk kita beri penjelasan lebih dari itu."

Rose mengangguk.

"Tapi, hubby, kamu akan datangkan nanti ke pernikahan Lisa dan Sofia?"

Rose menggeleng.

"Mo? Wae? Lisa adalah teman baikmu,"

"Kamu pikir aku akan memaafkan setelah apa yang terjadi?"

"Aku mengerti, by... Apa kamu tak lihat Lisa juga sepertinya tak bermaksud merusak rencana kita, ini adalah salah paham. Dia juga ingin kita selalu bahagia, by..."

"Tck! Dia FBI, By... Dia pasti diam-diam memata-matai kita selama resepsi kemarin berlangsung, dan begitu selesai dia langsung menghubungi rekannya untuk menggrebek kita. Apa kamu tak lihat, Lisa bahkan sempat marah dengan salah seorang rekannya karena menangkap kita lebih awal hari itu? Aku yakin dia sudah berencana menangkap mu, tapi ia tunda demi pernikahan, tapi intinya dia sudah punya niat tersembunyi itu sejak awal,"

Ruby membuang nafasnya, itu memang benar, tapi disisi lain ia juga yakin Lisa sebenarnya tak bermaksud merusak semuanya, apalagi Sofia yang juga berarti harus kehilangan kakaknya, mereka pasti punya rencana matang untuk ini namun gagal karena ulah rekan mereka sendiri.

"Aku ingin datang, Sofia bahkan datang dan menemui aku di ruang pengantin dan menghiburku kemarin saat aku gugup parah, dia wanita yang lucu dan aku sangat senang karena dia adalah salah seorang teman dekatku, dia juga tengah mengandung sekarang, apa kamu tak kasihan ke Lisa? Dia juga pasti ingin berbagi padamu tentang calon bayinya. Terserah kalau kamu tak mau datang, tapi aku akan tetap datang," ujar Ruby.

Rose menghela nafasnya panjang, ia masih belum mau melepaskan Ruby untuk di tahan setelah melahirkan nanti, ia bahkan belum memiliki waktu bahagia dengan istrinya itu, tapi baru menikah sudah di bayang-bayang akan istrinya yang akan segera di penjara seumur hidup di negara orang, yakni Amerika, tentu saja dia masih sakit hati.

Terlihat Rennie berlari mendekat, "Mah... Aku lapar," keluhnya setelah meminum sebotol air.

"Araseo, kajja kita makan ke restoran, terus habis itu jalan-jalan ke kebun binatang, bagaimana?" Tanya Ruby.

"Yeeeyyy..... Ketemu panda!"

"Iya kita akan bertemu panda juga!"

Rennie nampak semangat, Rose hanya tersenyum tipis, mereka memang memilih untuk lebih sering menghabiskan waktu bersama untuk liburan dan sebagainya untuk agar lebih memiliki banyak kenangan bersama sebelum Ruby di tahan.

"Mama! I'm that Rich Man"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang