9

3.4K 340 34
                                    

































































































Lisa masih memeluk erat tubuh Sofia yang mengelus-elus punggunya lembut, "I'm so sorry Sofia, aku sama sekali tak bisa memahami rasa kasih sayang mu padaku, padahal kamu selalu mengerti aku, tapi dengan bodohnya aku selalu mengabaikannya. Aku sungguh bodoh sekali, maafkan aku."

"Aku tetap menyukaimu kok, Lisa... Tak apa jika kamu sulit memahami, aku tau kamu cuek, tapi bukan berarti kamu niat mengabaikan aku,"

Lisa mengeratkan pelukannya, bagaimana bisa Sofia mencintainya sampai seperti itu? Lisa bahkan jarang dan cenderung tak bisa menunjukkan nya, entah karena gengsi atau juga karena tak bisa romantis.

Lisa melepaskan pelukannya, ia menangkup wajah Sofia yang tak pernah luntur senyuman nya, "Kamu baik-baik saja?"

Sofia mengangguk, "Waktu kejadian aku juga sedang tak di rumah, jadi semuanya baik-baik saja." jawab Sofia.

"Memang kamu kemana?" Heran Lisa, sepengetahuan nya Sofia ini tak sekolah dan jarang keluar rumah, kesibukannya hanya membantu bekerja di ruang kantor yang ada di rumah, dan sesekali bertugas keluar namun hanya sebentar, bukan langsung ke kantor pusat Bae Cooperation yang ada di tengah kota.

"Aku baru menemui klien di luar, seperti biasanya, sekalian healing keliling kota."

Lisa mengangguk, ia melihat ke jam tangannya ini pukul tujuh malam, "Aku harus segera berlatih,"

Senyum Sofia meluntur, padahal dia masih kangen, "Arasseo, jangan terlalu capek oke? Aku ke ruang kantor dulu," ujar Sofia lalu mulai berjalan pergi.

"Tunggu...!" Lisa menahan tangan Sofia, "Sudah beberapa hari ini aku tak mendapat infus water darimu,"

Lisa menarik kuat tangan Sofia, tanpa aba-aba langsung mendorong Sofia ke dinding dan mencium manis bibir gadis itu. Ia melumatnya lembut dan hangat, Sofia membalas ciuman itu dan mengeratkan pelukannya. Bibir keduanya nampak basah karena ciumannya yang saling mendominasi, ciuman Lisa mulai berakhir ke bibir atas Sofia dan mengecap nya manis.

Keduanya saling pandang dengan wajahnya yang memerah, "Dan ini sebagai gantinya agar aku lebih semangat, See ya..." Lisa mengecup singkat hidung Sofia lalu langsung berjalan ke arah kamarnya.

Sofia jadi kegirangan tak jelas, ia pergi dari sana sembari berjalan dengan nampak meloncat-loncat kecil bahagia.

.
.
.

"Apa mereka sengaja melakukannya disana? Sudah jelas-jelas ada cctv tepat di atas mereka," dumel Zee yang masih memantau cctv dan tentu saja baru melihat adegan uhuy yang terjadi antara Lisa dan Sofia.

Kai hanya tersenyum mendengarnya, "Mereka sedang jatuh cinta direktur Bae, tak perduli ada cctv, dunia akan selalu milik berdua," jelas nya.

"Tck! Menyebalkan! Baiklah kalian terus selidiki, aku akan ke kantor."

Semuanya membungkuk ke Zee dan Kembali ke aktifitas masing-masing.

.
.
.

Sofia tengah sibuk dengan beberapa pekerjaan.

Zee nampak memasuki ruangan, "Kau belum istirahat?"

"Masih ada beberapa hal yang harus aku selesaikan unnie... Bagaimana dengan kokain kita yang tercuri?" Tanya balik Sofia.

"Mama! I'm that Rich Man"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang