30 (End)

4.3K 361 71
                                    




















































































































Lisa melihat sekeliling untuk melihat dan memastikan lagi bahwa semuanya sudah tertata rapi sesuai dengan keinginan calon istrinya, Sofia bilang ingin lebih ke outdoor dan bertema putih, termasuk bunga-bunga yang menghiasinya untuk menandakan cinta di antara mereka yang suci, tulus dan abadi. Lisa nampak tersenyum lega, mungkin tak bisa semewah pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang bahkan menghabisi miliaran, tapi setidaknya adalah niatnya dan juga sumpah yang akan mereka jaga sampai maut memisahkan nanti.

"Lisa?"

Lisa menoleh...

"Ibu?" Lisa mendekat dan memeluk sang ibu kandung tapi juga mertuanya itu.

"Ibu turut bahagia untukmu, nak... Akhirnya kamu berhasil," ujar nyonya Kim.

Lisa gantian memeluk tuan Kim, "Jaga Jisoo, oke? Kau tau kan dia wanita yang lebih dari sekedar baik?"

"Akan ku buktikan, ayah, ayah akan menemani Jisoo di altar kan nanti?"

"Iya, kami sudah sepakat, ya meskipun nantinya yang ia pakai tetap nama Sofia Bae di depan pendeta, tapi tetap saja Jisoo adalah putriku selama hampir sepuluh tahun ini,"

Lisa tersenyum, "Dia akan selalu menjadi putrimu, ayah, dan namanya akan selalu Jisoo, ayah tak perlu repot-repot memanggilnya Sofia,"

Mereka nampak saling mengobrol sekaligus membahas tentang apa yang terjadi belakangan ini sembari mengecek-ngecek semuanya.

.
.
.

Disisi lain, Sofia di temani Ruby kini tengah sibuk sendiri memilih gaun dan riasan lainnya.

"Jangan terlalu mencolok, Ruby, aku tak terlalu suka dandan,"

"Ya harus dong... Kau akan menjadi ratu sehari besok, harus berdandan sebadai mungkin. Coba deh riasan ini..."

Sofia menghela nafasnya, ini sudah puluhan kalinya Ruby nampak repot hendak memberinya riasan yang akan mempercantik penampilan nya dengan gaun besok di altar.

"Sekarang cobalah bercermin,"

Sofia melihat ke cermin, sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya.

"Ahh.... Yeppoda... Bagaimana bisa kau memiliki wajah secantik itu, coba?" Heran Ruby.

Keduanya saling melempar tawa kecil, di pantulan cermin, terlihat Lisa yang melihatnya tersenyum dan bersandar di ambang pintu sembari melipat kedua tangannya di dada.

Sofia menoleh ke belakang, "Ada apa?"

Lisa menggelengkan kepalanya, ia lalu berjalan mendekat dan menggenggam kedua tangan calon istrinya itu yang nampak cantik sempurna, Lisa semakin terpesona.

"Cantiknya... Aku jadi semakin jatuh cinta padamu Sooya."

Sofia menunduk menyembunyikan pipinya yang merah merona, Lisa semakin gemas sendiri tak sabar ingin segera mengucap janji sehidup semati dengan wanitanya ini.

"Excuse me, masih ada aku disini, oke?" Sela Ruby.

Lisa dan Sofia tertawa kecil, "Mian.... Aku hampir lupa," ujar Lisa

"Ck... Kalian ini!"

"Oh ya, sayang... Ada yang ingin bertemu denganmu, bisa ikut aku dulu, kan?"

"Araseo, kalau begitu nanti dulu ya, Ruby."

"Mama! I'm that Rich Man"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang