23

2.9K 280 42
                                    




















































































"Sayang maksud kamu apa?" Heran Ruby atas ucapan Rennie yang terlihat serius, gadis kecil itu bahkan mendekat ke Rose dan mengembalikan boneka panda yang Rose berikan hari itu.

"Aunty berbohong padaku, kalau aunty akan menikah dengan mommy, aunty juga tak mencintai mommy, aunty hanya merasa bersalah karena pernah menelantarkan mami. Ada wanita lain di luar sana yang lebih aunty cintai, aku melihat semuanya tadi di taman saat aunty berciuman dengan wanita lain tadi. aku tak perduli lagi, sebaiknya aunty tak usah datang kemari lagi dan menemuiku atau mommy. Aku benci aunty Rose! Aku benci sekali!" Marah Rennie dengan matanya yang merah berkaca-kaca dan langsung lari masuk ke kamarnya.

Rose terdiam, Ruby mengerti, ia langsung bangkit dari duduknya, "Sepertinya Rennie baru saja melihatmu bermesraan dengan wanita lain bahkan saat kau sedang mengajaknya pergi bermain, itu keterlaluan sekali. Bagaimanapun mengajak Rennie bermain, tak beda jauh seperti saat kau mengajakku pergi berkencan, dan kau malah asik dengan wanita lain saat itu harusnya jadi waktu mesra kita. Aku tak mau memperpanjang nya Rose, bercermin lah, dan koreksi lebih lagi tentang dirimu. Begitu kau sudah menemukan dimana letak salahmu, baru kau boleh kemari lagi dan bahkan mengajak Rennie bermain serta mengajak aku pergi berkencan seperti sebelumnya. Aku dan Rennie hanya butuh seseorang yang melengkapi keluarga kami yang tak utuh ini, bukan justru memperumit keadaan kami berdua." jelas Ruby lalu naik ke kamarnya untuk menenangkan Rennie.

Rose masih terdiam di tempatnya, ia mengusap-usap wajahnya kasar dan meremas rambutnya kesal menahan emosinya yang merasa bodoh, karena sekali lagi melukai Ruby dan bahkan Rennie anaknya sendiri. Padahal sedikit lagi dia hampir berhasil membawa kedua perempuan itu ke dekapannya dan menjadi sebuah keluarga, ia langsung bangkit dan berjalan keluar dari apartemen itu dengan pikiran kalut yang menyelimuti. Ia bingung harus bagaimana lagi kali ini untuk mengambil hati belahan jiwa dan buah hatinya itu yang sepertinya tak bisa lagi memberinya maaf dengan mudah kali ini.

***

Di sisi lain kini Lisa dan Jisoo masih melihat sekeliling pantai itu untuk memastikan semuanya aman, selama yang lain masih sibuk membereskan semua obat-obatan dan senjata terlarang yang tersimpan rapi di gudang tadi. Lisa melihat ke Jisoo yang melihat lurus ke arah lautan yang luas sembari menikmati hembusan angin yang menerbangkan helaian rambut pirang nya dan membuatnya semakin bersinar. Lisa tersenyum melihatnya, ia menaruh pistolnya kembali ke saku lalu berjalan mendekat.

"Bagaimana mungkin kau bisa mencium bau ranjau dan ganja dari kejauhan? Kemampuanmu itu terlalu luar biasa menurutku, sepertinya kau sudah mengetahui tempat ini dengan baik?"

Jisoo mengambil sesuatu di tas selempang kecilnya, "Tentu saja, semua kan sudah tergambar dengan jelas di peta. Kita hanya perlu mencari dimana letak gudang yang menyimpan semua barang tadi. Dan kebetulan bau ganja sangat mudah ku kenali karena aku pribadi dulu juga pernah menghisapnya, tapi aku sudah tobat sekarang ya..." Jawab Jisoo sembari memperlihatkan sebuah kertas berisi peta dan melemparnya ke Lisa.

Lisa berhasil menangkapnya dan di bukanya peta itu, semuanya memang tergambar jelas disana dan sepertinya kolonel Ji Chang Wook hanya memberikannya ke Jisoo karena memang dia yang paling ahli di antara semua anggota tim yang lain.

"Sejujurnya aku tau lumayan tentang hutan ini, ini merupakan tanah milik keluarga Bae yang merupakan seorang mafia dan aku pernah jadi bagian dari mereka. Aku akui kau hebat dalam bidang ini, tapi ini terlalu hebat menurutku, baiklah soal bau ganja yang tajam, tapi bagaimana dengan ranjau? Mana mungkin kau bisa mencium baunya?" Lisa berdiri menghadap ke Jisoo dan menatap matanya, "Semua gerak-gerikmu itu aku sudah mengawasinya sejak awal, dan itu semua semakin meyakinkan aku bahwa semua ini hanya omong kosong. Akui saja semuanya yang sebenarnya, akui saja kalau kau adalah Sofia Bae! Jangan berbohong terlalu jauh lagi, Sooya!!"

"Mama! I'm that Rich Man"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang