26

2.4K 253 9
                                    



























































"C'mon Sofia, saatnya pulang." ujar Aira.

Lisa dan Jisoo nampak terkejut, terutama Jisoo yang tak tahu apapun dan bahkan merasa tak kenal mereka, Lisa turun dari mobil.

"Annyeong unnie, sudah sangat lama tak bertemu," ucap Lisa berjalan mendekat dengan sebuah senyuman tipis.

"Stop! Cukup disana saja. Kita tak sedekat itu, Lalisa." Tahan Aira.

Lisa menghentikan langkahnya, Jisoo ikut turun dari mobil, namun Lisa menahannya untuk tetap berdiri di belakangnya saja. Lisa dan Jisoo melihat ke belakang Zee dan Aira, ada beberapa pengawal disana, dari segi jumlah tentu mereka kalah telak.

"Siapa mereka, Lisa?"

"Kakakmu,"

Jisoo terkejut, "Mo?! A-aku tak mengerti,"

"Kemarilah Sofia, unnie sangat merindukanmu," Zee merentangkan tangannya, namun Lisa masih menggenggam erat tangan Jisoo untuk tak mendekat.

"Maaf sebelumnya, aku bukan Sofia, dan aku juga masih tak mengerti apa yang terjadi di sini," jawab Jisoo.

Aira memberikan kode para pengawalnya untuk membawa Jisoo pergi.

"Stop! Sudah cukup, unnie... Sikap kalian ini hanya akan membuatnya takut. Biarkan aku saja yang menjelaskan semuanya padanya, tapi tolong unnie jangan menekannya seperti ini. Aku janji akan mengantarkannya sendiri ke kalian, begitu situasi sudah memungkinkan, Jisoo masih kesulitan sekarang," jelas Lisa.

"Sudah cukup! delapan tahun bukanlah waktu yang singkat, Lisa. Kalian menyembunyikan dia yang adik kandungku sendiri, bagaimana menurutmu perasaanku sebagai seorang kakak? Kami di bohongi soal abu jenazah itu yang ternyata bukan Sofia, dan saat kami sadar Sofia masih ada, tapi kalian malah menyembunyikan dirinya seolah kami yang keluarganya ini tak berharga. Sofia akan selalu jadi bagian dari kami, Lisa?"

"Aku mengerti, unnie, tapi saat ini dia bahkan kebingungan dan terluka. Biarkan aku—"

"Kami keluarga kandung Sofia, Lisa, dan kau... Kau hanya seseorang yang sering mengabaikan nya dulu, kau bukan siapa-siapa untuk Sofia, Lalisa!"

"Aku tak mau! Maaf ya kalian berdua! Aku bukan Sofia, dan aku juga tak mau ikut kalian! Aku hanya akan selalu memilih Lisa apapun yang terjadi sekarang! Aku percaya padanya!" Potong Jisoo

"Sofi... Kami mengerti kau marah, tapi percayalah pada kami, kami adalah kakak kandungmu. Kamu adalah Sofia Bae, dan sebagai kakak, kami bisa membacanya dengan jelas kalau kamu benar-benar adik kami." ujar Zee dengan tenang.

"Aku tak perduli! Aku takkan mau kemanapun tanpa Lisa!" Jisoo mengeratkan genggaman tangannya ke Lisa yang juga menggenggamnya erat.

Beberapa pengawal mendekat.

"Berani mendekati, ku bunuh kalian!" Jisoo mengeluarkan sebuah pistol di sakunya dan ia arahkan ke para pengawal.

Aira ber-smirk, "Baiklah... Lisa, kami memberimu waktu satu minggu untuk menyelesaikan semuanya. Setelahnya, mau tak mau, suka tak suka, kami akan membawa paksa Sofia darimu nantinya. Kajja kita tenangkan diri dulu, Zee." Aira menarik tangan Zee yang nampak berkaca-kaca matanya, jelas-jelas adiknya sudah di depan mata, tapi Zee bahkan harus tetap menahan diri kerinduannya demi pemulihan Sofia juga.

Rombongan mobil mulai berjalan pergi, Lisa membawa Jisoo ke pelukannya dengan erat. Jisoo masih hanya diam tak mengerti.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Lisa-ya?"

"Mama! I'm that Rich Man"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang