Tak ada yang lebih menyakitkan dari pada melihat orang yang kalian kasihi dalam keterpurukan.
Dia berusaha mengulas senyum untukku.
"Honey," suaranya parau, hampir hilang. Hatiku makin perih melihat keadaannya. Ini bukan nyeri yang kusukai, nyeri ini sungguh bagai diiris, sakit.
Dia duduk di sisihku. Dia membuka bibirnya seperti ingin mengucap sesuatu tapi enggak ada yang keluar dari mulutnya.
"Boleh aku di sini?" Pintanya sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku. Aku hanya mengangguk, dan sepertinya dia pun tak memperhatikan jawabanku.
Saat kusentuh dahinya, "Mas, kamu demam."
"Aku lelah, Honey." Dia memejamkan matanya. Perlahan kubelai rambutnya. Aku tahu dia tak butuh bicara, dia hanya butuh dukungan.
"Aku di sini Mas, tidurlah jika kau lelah." Kami diam. Entah berapa lama.
Tak ada setetes pun air keluar dari mata bulatnya. Tapi aku dapat merasakan kepedihan yang begitu dalam. Dia mencoba duduk, sedikit memaksa dengan tubuh yang tampak begitu tak bertenaga. Melipat kedua kakinya di hadapanku, menyejajarkan matanya dengan mataku. Dia meraih kedua tanganku.
"Honey, aku tak sanggup melewati ini sendiri. Aku butuh seseorang untuk menemaniku."
***
Mulai hari ini, lima hari ke depan, saya bakal share spoiler Samudra Cinta Aninda.
Apa yang terjadi pada Sam? Ingin tahu gak? Pasti makin seru.
Kasih semangat buat saya ya❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra Cinta Aninda--TelahTerbit
Teen FictionJodoh itu rahasia sang pencipta. kita tak bisa menentukan dengan siapa akhirnya kita akan bersanding. begitu kira-kira yang aku alami, tak pernah terbayangkan bila suatu ketika aku akan bersanding dengan orang yang tak mungkin memilihku mendampingin...