30

300 34 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Sudah 2 minggu akhirnya ibu Icha pun sudah di perbolehkan pulang. Tubuhnya bener-bener belum pulih, jadi ia istirahat di rumah.

Ibunya juga sempat bertanya, "Kemana ayah Cha? Kok rumah sepi sekali, ayah gak ingat apa sama ibu?" Itulah yang ditanyakan Jena. Icha hanya menggeleng pura-pura tidak tahu.

Sampai 1 minggu berita hilangnya CEO JGY, yaitu ayah Icha, sempat viral di televisi maupun media. Ibunya yang melihat itu kaget, beruntung suami dari adik Jena yang meneruskan perusahaan itu agar tidak bangkrut.

Icha yang juga melihat itu pura-pura kaget. Ia tidak mau ibunya curiga. Dan kini pun masih beritanya. Ia menonton dengan tatapan datar sebelum ia bedecak kesal dan mematikan televisinya.

"Menyebalkan" gumam Icha.

"Cha, ada temen tuh di luar" ujar tantenya. Icha menoleh.

"Siapa tan?" tanya Icha binggung.

"Enggak tau siapa namanya, dia cowok tampan pula"

Dahi Icha berkerut, lalu ia teringat sesuatu. Ia mengangguk ngerti. "Iya tan, makasih ya"

"Pacar Cha?" goda tantenya.

Pipi Icha bersemu merah. "apaansih tan"

Tantenya tertawa. "Icha sudah besar ya"

"Ihh udah tan" Icha langsung berlari keluar sebelum di goda lagi. Tantenya hanya tertawa.

"Oh Johan" panggil Icha.

Johan tersenyum. "Hai, ibu mana?" tanyanya.

"Ada di kamar, yuk masuk dulu"

Johan mengangguk, lalu mereka masuk ke rumah Icha.

Clek

"Bu, ada Johan nih" kata Icha setelah membuka pintu kamar ibunya. Dilihat ibunya yang duduk di atas ranjang dengan ponsel di tangannya. Wanita itu menoleh ke pintu dan tersenyum melihat Johan, ia dengan cepat meletakkan ponselnya di nakas.

"Hallo bu, apa kabar?" tanya Johan sambil menyamperin ibu Icha.

Masih dengan senyuman, ibunya berkata. "Baik nak Johan, ibu agak mendingan sekarang. Nak Johan juga apa kabar, kenapa baru ke sini?"

"Alhamdulillah baik bu, maaf ya bu jarang ke sini, soalnya tiga hari kemarin nemenin ortu ke luar negeri"

Ibu Icha mengangguk ngerti. "Ohh ya udah"

"Bu, Johan mau minta izin bawa anaknya keluar jalan-jalan. Boleh gak bu?"

"Boleh kok nak, ajak aja. Pasti bosen dia ngurusin ibu dua minggu ini, dia jadi gak keluar rumah" ibunya terkekeh pelan.

"Ibu, Icha gak pernah bosan ngurusin ibu. Icha ikhlas kok, Icha juga males keluar rumah" jelas Icha merasa tak terima di omongkan kek gitu.

"Iya sayang bercanda ibu mah" ucap Jena. "Ya udah kalian jalan-jalan aja, ada tante kok yang nemenin ibu"

My Girlfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang