31

325 38 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Flashback*
Istirahat*

"Han, gue ke toilet dulu ya. Kebelet nih" ujar Icha ke Johan.

Johan yang sedang bermain ponsel itu menoleh. "Oke jangan lama-lama"

"Iya"

Lalu Icha keluar dari kelasnya menuju toilet.

Icha pov*

Sumpah gue beneran kebelet banget, gak sampai satu menit gue pun selesai dengan urusan. Lalu gue keluar dari toilet.

Gue sih cuma iseng aja gitu lewat taman belakang yang sepi gada penghuni itu. Dengan santai gue lewatin taman itu, bagi gue gada serem-seremnya tuh taman karena gue udah biasa.

Tiba-tiba langkah gue terhenti saat mendengar seseorang sedang berbicara entah pada siapa. Gue pun celangak-celinguk mencari seseorang itu. Dan mata gue berhenti saat melihat seorang wanita tengah menelpon.

"Zelfa?" gumam gue sepelan mungkin. Lalu gue mulai mendekati sedikit demi sedikit Zelfa, gue kepo.

"Iya mah sial banget sih, kenapa si Jena tuh gak mati aja"

Deg

Itu yang di omongkan Zelfa membuat gue kaget setengah mati. Beribu pertanyaan bersarang di otak gue. Gue pun menyimak lagi pembicaraannya.

"Pulang nanti Zelfa akan membuat Icha mati di tempatnya"

"...."

"Mama tenang aja, dia akan mati seperti papa dulu. Balas dendam kita akan terbalas sebentar lagi"

"...."

"Oke mah, dadah~"

Icha pov end*

Melihat Zelfa yang sedang menutup telpon, ia dengan segera memukul tengkuk Zelfa hingga cewek itu pingsan.

"Lu mau main-main sama gue ya? Lihat aja gue yang mati dulu atau elu" ucap Icha mengsmrik, dirinya sangat marah saat tau Zelfa yang mencelakakan ibunya dan hendak membuat dirinya mati nanti.

Kemudian ia pun menyeret Zelfa setelah ponsel cewek itu di buang jauh-jauh. Ia menyeret Zelfa ke gudang dekat taman itu.

Flashback off*

BRAK

Johan langsung menoleh ke arah gudang saat mendengar suara itu. Ia dengan berani melangkah ke gudang tersebut dan dengan perlahan ia membuka pintunya.

Deg

Jantungnya berdetak kencang, matanya melotot dan ia menutup mulutnya. Ia begitu kaget melihat pemandangan di depan matanya.

Ia melihat tubuh Zelfa tergeletak di lantai gudang dengan tangan dan kaki di ikat, dan juga mulut di tutup dengan rompinya. Bajunya telah lepas dan dia bertelanjang dada. Badan bagian atasnya berlumuran darah, pelepisnya tergores panjang entah karena apa. Dan juga di perutnya tertancap balok kayu, keadaan Zelfa benar-benar memprihatinkan, siapa yang tega melakukan hal keji seperti ini padanya?.

My Girlfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang