21

271 38 6
                                    

Halo☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo☺️

Jangan lupa vote dan komen ditunggu.

.
.
.
.
.

Saat mereka berjalan, tiba-tiba Johan berhenti melangkah dan membuat langkah Icha pun berhenti.

"Kenapa berhenti?" tanya Icha ke Johan dengan tatapan binggung.

"Sepertinya kita salah memasuki kawasan" kata Johan.

Alis Icha bertaut, tanda tidak mengerti. "Maksudnya?"

Johan yang menatap ke depan itu menunjuk dengan dagunya. Icha mengikuti arah pandang Johan, lalu ia terkejut segerombolan pelajar sekitar 8 orang menatap mereka.

Itu anak-anak murid sekolah sebelah dan juga mereka musuh SMA produce X 101. Bener, kayaknya mereka masuk ke kandang singa.

"Woww.... Ada musuh bebuyutan kita nih" ucap si ketua.

Johan dan Icha sama-sama menatap mereka datar dan mengeluarkan aura yang menyeramkan. Jangan lupa tatapan dingin mereka berdua.

"Lo bisa bela diri?" tanya Johan ke Icha.

"Iya gue ketua taekwondo wanita di sekolah" jawab Icha.

Johan dan Icha juga bersiap-siap.

"Wihh langsung kasih ancang-ancang, salut gue" ejek si ketua.

Mereka diam, mereka tau kalau nanti di jawab pasti anak buahnya langsung menyerang dengan tiba-tiba.

"Habisi mereka" ujar si ketua ke anak buahnya, langsung saja anak buahnya menyerang.

Bugh

Bugh

Dan terjadilah perkelahian.

Icha dengan lihai menyerang musuhnya dengan kuat. Beruntung dia memakai celana trainingnya di dalam rok, yang tadi berganti di toilet umum.

Agak kesusahan sih, soalnya dia masih pakai tas. Apalagi yang dia lawan laki-laki, 3 orang. Tapi dengan latihan dan prestasinya dari taekwondo, jadi dengan mudah menyerang musuh.

"Hah.... Hah.... Hah...." Icha menghirup udara setelah membuat cowok tiga orang itu tergeletak di tanah tak berdaya.

Sama dengan Icha, Johan pun kesusahan, tapi ia tak mau menyerah. Empat lawa satu, jelas beda.

Johan dengan santai memukul musuhnya tepat di ulu hati. Lalu menjadi tubuh musuhnya untuk tameng saat melihat temannya kembali untuk menyerang dirinya.

Lagi dengan semangat dan santai ia kembali memukul musuhnya kuat, hingga mereka pingsan. Kini tinggal ketuanya, sang ketua terlihat marah dan hendak menyerang.

Johan menoleh ke Icha, dan Icha menoleh ke Johan, seperti kode. Lalu mereka berdua mengangguk, Johan dengan cepat menarik tubuh gadis itu dan memeluknya. Icha langsung melompat begitu saja dan menendang kuat wajah sang ketua dengan kakinya.

My Girlfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang