Day-Eighteen

173 15 3
                                    


Rin hanya berjalan tanpa tahu arah kemana ia akan pergi, tanpa sadar waktu sudah malam Rin malah tetap berjalan secara perlahan menjauh dari jarak rumahnya. 


Kenji yang melihat ada seseorang di taman dekat rumahnya langsung mendekati orang tersebut yang ternyata itu memang Rin yang sedang duduk di sebuah ayunan taman sendirian dengan wajah yang sangat bengkak karena menangis.


"Rin?" panggil Kenji.

"lo kenapa Rin? Ada apa?" Rin yang hanya menundukkan kepalanya, perlahan tangan Kenji memegang pipi Rin agar matanya melihat kearah wajahnya.


Rin tidak menjawab satu katapun dari mulutnya. Kenji yang ikut merasa kesedihannya, ia pun segera memeluk Rin dengan hangat. Perlahan Kenji mendengar suara tangis Rin yang makin tersedu-sedu dalam pelukannya, Kenji sengaja membiarkannya dalam posisi seperti itu untuk sementara agar perasaan Rin bisa merasakan ketenangan.


"ada apa Rin? Kenapa nangis disini sendirian hm? kalo orang yang salah kira kan kamu pasti disangka bukan manusia" perkataan Kenji membuat Rin merasa sedikit lega karena candaan ringan dari nya yang membuat Rin tersenyum.

"ihh apaan sih kak Kenji ini" 

"ya lagian kamu sih hahaha"

"hm maaf kak tadi malah bikin malu nangis dipelukan orang"

"selagi kamu butuh sandaran, selagi kamu butuh temen cerita. Aku siap selalu ada buat kamu kapanpun dimanapun cuma buat kamu"

"makasih banyak kak, padahal kita juga belum lama kenal tapi aku malah kayak gini"

"gak papa. Kamu kenapa nangis hm? Berantem sama Revan?" pertanyaan dari Kenji memuat Rin terdiam sesaat.

"ah engga kok kak, aku baik-baik aja sama Revan"

"trus kenapa kamu nangis disini sendirian?"

"gak papa kok kak, a-aku pamit pulang dulu ya kak. Dahhh" baru beranjak dari duduk, seketika Kenji menahan tangan Rin dan langsung menariknya ke dalam pelukannya Kenji.


Rin hanya terdiam karena terkejut dengan tingkah Kenji malam ini.


"aku mohon sama kamu untuk hubungi aku kalau kamu ada masalah atau hal yang terjadi sama kamu. Aku gak mau ngeliat kamu nangis sendirian lagi kayak gini, kamu tau gak apa yang aku rasa ngeliat kamu kayak tadi? Aku sakit Rin, aku sakit ngeliat kamu sedih, sakit, terluka. Jadi aku mohon sama kamu untuk kedepannya, jangan sedih lagi ya, datengin aku kapanpun kalau kamu disakitin sama orang lain"


Rin langsung melepas pelukannya dan hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya bertanda ia meng-iyakan perkataan Kenji yang kemudia ia langsung pergi untuk kembali kerumahnya.


Rin hanya tersenyum sesaat dihadapan Kenji, setelah berbalik badan dengan jarak yang cukup jauh Rin pun kembali menangis dengan menundukkan kepalanya sambil ia berjalan menuju rumahnya. Tanpa disadari, ternyata Kenji mengikutinya dari belakang hingga menuju rumahnya Rin.


Setelah Rin masuk ke dalam rumahnya, Kenji hanya menatap rumah Rin dengan pandangan sedih dan beberapa pertanyaan apa penyebab Rin seperti itu.


*****


Keesokan paginya Rin mencoba mengontrol dirinya agar tidak terlihat di depan semua keluarganya, hingga terlihat Rin yang seperti biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekretaris Kelas VS Perusuh KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang