Day-Thirteen

305 22 0
                                    

Setelah tiba dirumah dengan wajah lesu membuat semua orang yang berada dirumah merasa sangat khawatir kecuali Ayah Rinada yang sedang bekerja saat itu.

"Rin, kamu kenapa sayang?" tanya Mamah Rinada yang merasa cemas.

"Dek, kamu kenapa? Van, Rin kenapa? Lo apain Rin sampe kaya gini?" Ricko yang merasa khawatirpun mulai emosi.

"Kakak kenapa? Kakak di apain di sekolah kakak?" Chicko pun merasa khawatir dengan kakaknya itu.

"di sekolah teman sekelas Rin mengacaukan meja Rin dan juga sampe ke baju olahraga Rin di gunting jadi berkeping-keping. Rin gak tau apa maksud dia ngelakuin itu." Rinada menjelaskan apa yang terjadi padanya hari ini.

"Saya minta maaf tante, karena saya belum bisa menjaga Rin dengan sangat baik. Saya akan berusaha untuk selalu menjaga Rin kapanpun" Revan yang merasa bersalah karena membuat Rin menjadi seperti itu langsung meminta maaf kepada mereka.

"engga van, tante gak nyalahin kamu kok. Tapi kenapa dia ngelakuin ini sama Rin? Memangnya Rin ada buat salah sama anak itu?"

"engga tante, Rin anak yang baik dia gak pernah buat onar disekolah dan Rin gak pernah punya musuh di sekolah." jawab Revan.

"yaudah Rin kamu masuk ke kamar dan istirahat. Ricko, antar adek kamu ke kamar. Nak Revan makasih ya udah nganter Rin pulang, tante minta tolong sama kamu, tante mau kamu jaga Rin kapanpun dan dimanapun." Ucap Audy.

"iya tante, saya akan berusaha semampu saya untuk jagain Rin. Terima kasih tante, saya pamit untuk ke sekolah lagi tante, Assalamualaikum." Pamit Revan untuk kembali ke sekolah karena sekolah belum berakhir.

*****

"Van, gimana keadaan Rin?." Tanya Dira dan diikuti anggukan yang lainnya untuk bertanya hal yang sama.

"Rin gapapa kok, dia mungkin masih syok aja, dia lagi istirahat dikamarnya." Jawab Revan.

"anak itu gak bisa kita biarin!" Dira tampaknya mulai kesal dengan Tita.

"hm! bener tuh, kita harus lakuin sesuatu biar anak itu kapok!" Ratih menyambar.

'gak akan gua biarin lo nyakitin Rinada lagi Ta!' gumam kesal Revan.

"eh eh dia dateng tuh." Tita datang setelah dari kantin dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Dengan cepat Dira bertindak menuju meja Tita. Dira tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Rinada.

"sini lo ikut gue!" Dira menarik tangan Tita keluar dari kelas.

"eh apaan sih?! Lepasin sakit tau!" Tita memberontak.

"sakit? Baru itu lo bilang sakit? Lo ada otak gak sih?! Tega ya lo lakuin itu sama Rin, apa sih salah Rin sama lo?" Ucap Dira yang merasa emosi.

"Rin ada salah sama gue, dia udah berani ngerebut Revan dari gue. Revan cuma boleh jadi milik gue, dan Rin bisa bisanya Revan jadi milik dia gue gak terima!"

"ch! Dasar cewek gak tau malu!"

"apa lo bilang?! Rin yang gak tau malu! Revan anak populer di sekolah ini kenapa bisa sama Rin yang kayak gitu? Ch! Mimpi!"

"tutup mulut kotor lo sialan!" Sontak Dira menampar wajah Tita karena perkataannya itu.

"Revan milih Rin emang karena Rin cewek yang baik baik gak kayak lo menjijikan! Awas kalau lo berani gangguin Rin lagi, abis lo sama gue!" Setelah melampiaskan kekesalannya pada Tita, Dira pun pergi memasuki kelas dengan meninggalkan Tita yang masih terdiam.

'ch! dasar cewek sialan! Liat permainan selanjutnya?' gumam mengancam Tita.

*****

Sekretaris Kelas VS Perusuh KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang