Day-sixteen

247 14 2
                                    

"Van, gimana? Siapa orangnya?!" tanya Ratih, Revan dan Dira pun hanya menggelengkan kepalanya.

"orang itu susah di tebak, dia berpakaian serba hitam jadi kita gak tau dia siapa" jawab Dira.

"Rin, tenang yaa kita pasti akan tau siapa orang dibalik ini" ucap Revan.

"t-tapi gimana kalo dia bakal ngelakuin hal yang lebih dari ini Van? Gue takut van!" Rin merasa lelah dan menangis karena takut.

Terlihat teman-teman Rin yang lain hanyut dalam pikirannya masing-masing dengan hal ini. Salah satu dari mereka memiliki pemikiran yang mungkin di pikirkan oleh yang lainnya juga.

"apa jangan-jangan, ada orang yang suka sama Revan dan dia gak suka kalau kalian bersama? Kenapa gue cuma bilang dia suka sama Revan dan bukan Rin juga, karena yang kena imbasnya cuma Rin, bukan lo. Mungkin karena menurut dia Rin cukup lemah, dia ngelakuin ini sama Rin biar kalian gak bisa bersama" ucap Michelle yang membuat semua orang tampak berpikir keras.

Dalam beberapa saat mereka berpikir dan kemudian menatap Revan.

"k-kenapa lo semua natap gue?" tanya Revan.

"mencurigakan, tapi apa yang dibilang Michelle gak bisa di anggap remeh. Tapi kita coba liat beberapa waktu buat cari tau apa yang dibilang Michelle itu bener atau engga. Gimana?" ucap Dira dan yang lainnya mengangguk setuju.

*****

Bel pulang sekolah berbunyi, namun Rin dan teman-temannya tidak langsung pulang dikarenakan mereka memiliki pekerjaan rumah secara berkelompok. Revan tentu mengantarkan Rin kemanapun karena dia berjanji akan menjaganya.

Mereka merasa bingung, dimana mereka bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

"kita mau pergi kerumah siapa? Karena di sekolah gak diizinin ada siswa lain setelah bel pulang" tanya Ratih.

"di rumah lo aja Rin gimana? Tempat terenak kumpul juga hahaha" ucap Michelle.

"boleh yuk" ucap Rin menyetujui mereka.

"ada makanan kan Rin?" tanya Aldo. Ya! Karena kelompok Revan pun ikut bersama kelompok Rin.

"heh bengek! Ngadi-ngadi lu ya! Itu rumah Rin, bukan Resto!" ucap Hendra.

"yaa kan gak mantep kalo gak ada makanan"

"ohh mau makan??" ucap Dito dan Aldo menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"lo boleh makan tapi gak ada istilah nya nama lo tercantum di anggota kelompok. Oke?" ucapan Dito yang cukup pedas membuat Aldo mengkerut kan bibirnya dan yang lain tertawa kecil.

"udah udah, ada kok makanan tenang aja" ucap Rin.

"tapi abis itu bayar ya? Hahahaha" Rin melanjutkan ucapannya yang membuat mereka semua tertawa.

"gak ada duit buat bayar Rin" ucap Aldo dengan memelas.

"bercanda. Udah tenang aja, yuk ah keburu sore nanti" ucap Rin.

Tanpa mereka sadari seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan pakaiannya yang serba hitam. Tidak, dia hanya memperhatikan Rin dan Revan.

*****

"assalamualaikum mah" ucap Rin.

"assalamualaikum tante" ucap mereka semua.

"waalaikumsallam" ucap Audy, Ricko, Meysha, Chicko.

"loh kakak kok bisa disini?" tanya Revan sambil menunjuk Meysha.

"loh kalian saling kenal?" tanya Audy.

Sekretaris Kelas VS Perusuh KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang