Day-Eight

1K 39 1
                                    

Tak terasa bel sekolah pun sudah berbunyi dan anak anak pun berhamburan keluar kelas ada yang langsung pulang, nongkrong di suatu tempat, kegiatan eskul, jungkir balik, dan sebagainya.

Namun, ada yang mengganjal dari penglihatan Rinada,apa itu? Ya, sosok laki-laki yang dikenal betul oleh Rinada. Laki-laki yang sedang membonceng seorang wanita yang mungkin ia kenal juga,tapi siapa dia?

*Eh itu kok kaya gue kenal ya,hmm anak kelas sebelah bukan sih?kok dia bisa boncengan sama Revan?mereka ada hubungan apa sih?*batin Rinada.

"Rin?"panggil Dira yang menyadari lamunan rinada."Rin?"masih belum dengar juga rupanya."WOY KAMPANG"akhirnya Dira kehabisan kesabaran.

"Eh ayam monyong,ih lo ngagetin gue aja si"akhirnya tersadar jga lamunan Rinada.

"Ya elo ngapain bengong gue panggilin ga nyaut?tar sawan ga gue tolongin mampus lo"sebal Dira.

"Hmm gue mau nanya,tadi kalian liat gak sih si Revan boncengan sama siapa?"tanya to the point.

"Ohh itu,itu kan si Dinda krinayari anak kelas sebelah.kenapa emng rin? Lo cemburu yaa liat mereka boncengan"perjelas Michelle.

"Ah e-ngga ko gue cuma nanya aja.emng nya mereka ada hubungan apa sih?"

"Ya mana gue tau,tanya aja sama Revan nya noh"kata Michelle dengan sedikit menggoda.

"Idih ga ah males amat gue"

"Suka suka loo"sebal Ratih.

*****

Seperti biasa,sepulang sekolah Rinada langsung ke kamar nya untuk mengganti pakaian santai,sholat,dan kemudian mengurung diri di kamar.

Namun,ia mendengar suara pintu terbuka dan langsung menoleh ke arah suara tersebut yang ternyata org itu adalah Revano Aldy Bramahta.

"Ehkem"deheman Revan.

"Eh ngapain lo kesini hah?ke kamar gue tanpa salam lagi,ga ngetuk pintu dulu lagi,ga sopan"omel Rinada.

"Iya iya sorii assalamualaikum nona"salam Revan sambil mengetuk pintu.

"Telat loo"

"Kamu galak banget sih dek?gaboleh gitu dong"mereka tak sadar kalau Ricko sudah berdiri di belakang Revan yg memperhatikan keributan mereka.

"Biarin aja,kakak juga ngapain ngebela si bujank ini"kesal Rinada.

"Yee kamu tuh ya kakak bilangin juga,gausah emosi gitu ngapa si?cepet tua sukur ga kakak anggep kamu adek kakak nanti"

"Biarin aja bang Ricko,gue tetep setia sama dia kok kalo udh tua duluan hahahah"ledek Revan.

"Kakaakk,Revan!awas kalian"ngamuk Rinada.

"Udh udh kakak minta maaf hahaha.tuh Revan kesini ngajakin kamu jalan,gih sana siap siap buru"

"What?!"

"Kenapa lo?gercep sono lu siap-siap gua tunggu dibawah gpl!"

"Bacot!"

"Buodoamat! Hahahah"

Setelah perdebatan mereka akhirnya Rinada pun bergegas siap siap untuk jalan dengan Revan. Sebenarnya Rinada sangat malas jika harus berhubungan dengan Revan,apalagi jalan dengan nya seperti saat ini.

"Pake baju apa ya gua?ish males amat si gua harus jalan ama dia hufft"keluh Rinada.

Tak lama kemudian, Rinada pun turun tangga untuk menyusul yang lainnya dibawah. Sontak membuat seluruh pandang mata orang di bawah menatap Rinada.

"dah nih mo kemana" tanya Rinada pada Revan.

"udah gausah kepo liat tar" balas Revan.

"yaela repot amat"kesana Rinada.

"yauda la ayo keburu makin sore. Om tante saya pinjem Rinada nya ya om tante" izin Revan pada kedua orang tua Rinada.

"pinjam pinjem lu kata gue barang apa" Rinada berkomentar karena dia merasa tidak terima jika Revan mengatakan 'pinjem' untuk mengajaknya pergi.

"udeh nurut dikit ngapa lu. Om, tante, bang Ricko minjem anak gadisnya ya tenang bakal aman selamat damai hahaha" pamitnya kepada semua yg dibawah.

"iya nak Revan hati hati yaa kalian" jawab salah satu orang tua Rinada

setelah mendapatkan izin dari kedua orang tua Rinada, mereka pun langsung menuju suatu tempat yg sudah di pesan Revan sebelumnya.

******
gaiss mohon maaf bangett baru update karna akunnya sempet ilang dan baru ketemu lagi Alhamdulillah masih ketemu dan bisa update😁maafkan author yaa😊jangan lupa follow ig author yaa @rhyanjani_

Sekretaris Kelas VS Perusuh KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang