Day-Twelve

1.4K 46 10
                                    

Rinada dan Ratih pun keluar dari sebuah toilet untuk menuju lapangan tempat dimana teman-teman yang lain nya berolahraga.

Rinada berjalan dengan menundukkan wajah nya dan di pasang muka sedih serta syok atas apa yang teman sekelas nya lakukan kepada nya. Rinada menuju lapangan dengan lesu dan di rangkul oleh Ratih yang telah mengetahui nya bersama nya.

Sontak kedatangan Rinada dan Ratih membuat semua siswa yang sedang berolahraga menengok ke arah dimana Rinada dan Ratih datang. Revan yang peka terhadap Rinada pun langsung menghampiri nya dengan wajah khawatir nya itu.

"rin, ada apa hm? kenapa lo kaya orang abis nangis? tih, ada apa ini? rin kenapa?" tanya Revan cemas sambil menangkup kan kedua tangan nya di pipi Rinada untuk mendongakkan kepala nya. Namun Rinada tak menjawab apapun, tapi dirinya malah kembali menangis mengingat siapa pelaku nya.

"van, ternyata yang lakuin ini semua ke gue itu temen kelas kita sendiri hikss....gue gatau apa maksud dia ngelakuin ini semua ke gue hikss....lo tau kenapa gue gak ikut mata pelajaran olahraga? itu karna kaos olahraga gue di gunting jadi berkeping keping dan di buang di tempat sampah toilet vann hikss....hikss....hikss...."

Rinada yang tak kuat dengan semua ini, tubuh nya melemas dan dia pun pingsan. Revan dengan sigap menahan tubuh Rinada dan menggendong nya ke uks dengan gaya beda nya itu.

Tak pikir panjang saya Revan langsung membawa Rinada ke uks teman-teman nya pun ikut bersama Revan ke uks.

"tih, siapa yang udah lakuin ini sama rin?" tanya Revan memperjelas dari Ratih.

"temen sekelas kita yang suka sama lo. Dia TITA. Dia yang udah berantakin meja rin kemarin dan tadi pagi, dan juga dia yang udah ngegunting kaos olahraga rin jadi berkeping keping lalu ngebuang itu ke tempat sampah di toilet wanita" perjelasan dari Ratih cukup membuat 3 orang terkejut tak lain Revan, Dira, Michelle.

"tapi tih, apa sih tujuan dia setega itu lakuin ini semua ke Rinada?"bingung Dira.

"mungkin karena dia suka sama Revan, trus dia gak suka sama Rinada yang udah jelas-jelas jadi pacar nya Revan"tebak Michelle.

"ada bener nya juga"setuju Ratih.

Setelah mendapatkan semua penjelasan itu, Revan pun tak pikir panjang langsung keluar dari uks pergi untuk mencari wanita yang bernama Tita itu.

Revan berjalan mengelilingi sekitar gedung sekolah untuk mencari Tita.

Saat Revan mengedarkan pandangan mata nya tertangkap lah seorang wanita yang sedang membeli makan bersama ke 2 teman nya itu. Tanpa berpikir lagi Revan pun langsung berjalan menuju tempat dimana Tita berdiri.

Di tarik nya tangan Tita menjauh dari kantin menuju halaman belakang sekolah untuk meminta penjelasan apa maksudnya itu.

"akh... van sakitt apaan si lo!"ringis Tita yang tangannya di cengkram kuat selama menjauh dari kantin tadi.

"lo yang apa apaan! apa maksud lo ngejahatin Rinada hah?!"

"Tita ga ngapa ngapain Rinada ko. Tita gak jahatin Rinada"

"bohong! jawab jujur atau gue buat lo keluar dari sekolah ini hah!"

"ya! ini semua perbuatan Tita! Tita gak suka kalau yang dapet Revan malah Rinada. Kenapa gak Tita, kenapa harus Rinada! Tita benci Rinada! wanita kaya dia gak pantes dapetin Revan!"

"jaga mulut lo! yang gak pantes dapetin gue itu lo! lo cewek menjijikan yang pernah gue temui! cewek munafik! cewek jahat! kalau sampe lo lukain Rinada lagi, gak segan segan gue buat lo keluar dari sekolah ini paham?!"

Setelah mempertegas ucapan nya itu Revan langsung menuju ke kelas karena Rinada yang sudah sadar dari pingsan nya.

Dari mana Revan tahu? Dira lah yang memberi tahu Revan lewat chat.

*****
Sesampai nya di kelas, Revan yang melihat rin dengan badan yang lemas pun sangat khawatir akan keadaan Rinada.

"rin, lo gapapa? wajah lo pucet, mau pulang aja? yuk gue anter pulang"tanya Revan dengan sangat khawatir.

"van hikss.... gue takut hikss...."

"rinn lo tenang yaa gak akan terjadi apa apa lagi sama lo, ada gue lo tenang yaa"

"iya rin, kita semua bakal jagain lo oke"ucap Aldo.

"makasih kalian semua hikss...."rin terharu dengan semua teman nya. Baik teman-teman Rinada maupun teman-teman Revan dan di balas dengan anggukan semua teman nya.

"van kaya nya lo anter dia pulang aja deh, dia nangis terus soalnya gaenak nanti kalau dia sambil belajar kan"saran Dira.

"yaudah rin pulang yuk gue anter lo pulang yaa lo istirahat"

Apa daya Rinada hanya bisa pasrah karna ia pun merasa badan nya sudah tidak seenak sebelum nya.

*****
teman teman maaf yaa segini duluu insyaallah secepatnya bakal update lagi😊jangan lupa follow ig aku yaa di @rhyanjani_😉

Sekretaris Kelas VS Perusuh KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang