Day-fifteen

242 15 0
                                    

Saat Rin dan teman-temannya tiba di koridor, mereka tidak bisa melihat Revan dan Kenji yang sedang saling menghajar satu sama lain dikarenakan koridor telah dipenuhi siswa lainnya yang ingin melihat mereka seperti pertunjukan sirkus.

Kemudian Rin dan teman-temannya menyeka gerombolan siswa yang memperhatikan mereka untuk memisahkan Revan dan Kenji.

"permisi permisi" ucap Rin di sahut dengan teman-temannya.

"Rin, cepet pisahin mereka. Lo pegang Revan, biar kita pegang kak Kenji." ucap Dira membantu.

"oke" Rin langsung memisahkan mereka berdua.

"Van stop Van! Apaan sih berantem kayak gini?!" ucap Rin sambil memisahkan mereka. Tapi justru Revan langsung pergi begitu saja setelah di pisahkan.

Rin tidak tinggal diam, dia langsung mengejar Revan hingga ke rooftop sekolah.

"Van, ada apa hm? Kok lo berantem sama kak Kenji?" Rin mencoba bertanya setenang mungkin agar Revan tidak memburu emosinya saat ini.

"gue gak mau pacar gue di sentuh cowok lain Rin! Gue gak terima perlakuan dia tadi sama lo! Gue cemburu Rin!" emosi Revan makin menjadi, Rin segera menenangkan Revan.

"gue minta maaf ya Van karena tadi tiba-tiba gue gak bisa ngehindar. Gue pastiin, gue akan ngehindar kalau kak Kenji dateng tanpa perlu" ucap Rin mencoba menenangkan Revan dan mengusap lengan Revan dengan lembut.

"Rin, gue minta maaf udah emosian. Gue minta maaf udah bentak lo karena gue emosi, karena gue gak bisa kontrol emosi gue, gue minta maaf Rin" ucap Revan menyesal karena tidak bisa mengendalikan emosinya termasuk pada Rin dengan memegang tangan Rin dan hanya menundukkan kepalanya.

Rin yang mengertipun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum hangat kepada Revan.

"yaudah kita ke UKS buat bersihin luka lo dulu ya" ajak Rin agar luka di ujung bibir dan ujung mata Revan tidak semakin parah, Revan pun hanya mengangguk.

Setibanya di UKS.

"shh aww sakitt" ringis Revan.

"m-maaf" Rin pun melanjutkan membersihkan luka Revan.

Tak lama akhirnya selesai diobati.

"makasih Rin" ucap Revan sambil senyum hangat.

"jangan berantem lagi" ucap Rin dengan nada khawatir dan Revanpun hanya bisa mengangguk.

Saat mereka berdiam sebentar, terdengar suara cacing meminta makan yang artinya perut lapar.

"hehe maaf" ucap Rin.

"lo belum makan?" tanya Revan dan Rin pun menggeleng sambil cengengesan.

"yaudah yuk" refleks Revan menarik tangan Rin.

"eh eh kemana?"

"kuburan! Ya ke kantin lah kita makan" Rin hanya cengengesan. Mereka segera memesan makanan dan mengabiskan segera karena tidak lama lagi waktu istirahat mereka berakhir.

"yuk balik ke kelas gue udah selesai" ajak Rin.

"makannya yang rapih dong" refleks tangan Revan mengusap sisa makanan yang ada di mulut Rin. Rin pun merasa salah tingkah dan segera mengajaknya ke kelas.

"y-yaudah ke kelas aja yuk udah mau bel" sontak langsung bangkit dan meninggalkan Revan.

*****

Bel sekolah telah usaipun berbunyi, semua murid berhamburan segera pulang karena merasa lelah berada di sekolah seharian.

"ayo Rin pulang" ajak Revan.

Sekretaris Kelas VS Perusuh KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang