SM: 4. Jealous

8.6K 504 3
                                    

Hati Shelly memanas saat melihat Mommynya tengah bercumbu mesra di sofa ruang tamu, Shelly hanya membisu di ambang pintu dengan baju seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya, jika memiliki keberanian Shelly pasti akan mendorong pria yang saat ini tengah mencumbu Mommynya.

"Shelly kau sudah pulang." ujar Mellisya santai, setelah wanita itu menyadari kehadiran anak itu

"Shelly mulai sekarang kau juga anak angkat ku, panggil aku Daddy." kata pria itu, membuat Shelly menatapnya datar

"Aku sangat lelah," balas Shelly, yang tidak menggubris perkataan pria yang sedari tadi bercumbu dengan Mommynya

"Sebelum istirahat lebih baik kita makan siang bersama lebih dulu sayang." pinta Mellisya, namun Shelly mengabaikannya

Sebelum berlalu pergi Shelly menatap Mommynya datang, dan tetap mengabaikan perkataan Mommynya, karena hatinya terasa begitu panas, Shelly belum bisa mengendalikan perasaannya saat ini, karena itu Shelly memilih untuk menghindar dari Mommynya.

Sesampainya di dalam kamar, Shelly melempar tas sekolahnya asal, dan menghempas tubuhnya ke atas tempat tidurnya.

"Shelly kenapa kau mengacuhkan Mommy seperti tadi?" tanya Mellisya, yang menyusul Shelly ke kamarnya

"Mom, Shelly tidak betah berada di sini, kembalikan Shelly ke panti asuhan saja ya, Mom." entah apa yang membuat Shelly berani mengatakan hal itu

"Apa yang terjadi pada mu Shelly, apa teman di sekolah mu tidak baik?" tanya Mellisya lagi, mengkhawatirkan Shelly, karena anak itu tiba tiba saja meminta di kembalikan ke panti asuhan

"Tempat ini yang terlalu baik untuk Shelly, rasanya Shelly tidak pantas ada di tempat ini." alibi Shelly, ia tidak ingin mengatakan hal yang sebenarnya

"Tidak, Mommy tidak akan pernah mengembalikan mu ke panti, Shelly!" tegas Mellisya, ia tidak akan pernah sudi melepaskan Shelly kembali

Tangan Mellisya menangkup wajah Shelly, memberikan tatapan penuh makna pada anak itu, sedangkan Shelly berusaha menunduk untuk menghindari tatapan Mommynya yang akan membuat hatinya semakin kacau, Shelly tidak ingin perasaan dalam hatinya terus tumbuh, tanpa Shelly tau perasaan itu pantas atau tidak ia rasakan.

"Mommy sangat menyayangi mu, Shelly." ungkap Mellisya, yang mendekatkan wajahnya ke arah bibir Shelly, tapi Shelly langsung menunduk, membuat ciuman Mellisya hanya mendarat di kening Shelly

"Shelly mohon pada Mommy untuk menjaga batasan Mommy pada Shelly." pinta Shelly dengan suara bergetar

"Sebenarnya apa yang terjadi pada mu, kenapa kau harus keberatan dengan sikap Mommy pada mu, bukannya kau tidak mempermasalahkan itu!" heran Mellisya

"Mom, biarkan aku hidup normal kembali tanpa diri mu, jika kau menyayangi ku lepaskan aku." kata Shelly lembut, namun penuh penekanan

Shelly mengambil koper yang terletak di sebelah almarinya, setelahnya Shelly membuka almarinya memasukan semua bajunya ke dalam koper, Mellisya yang melihat hal itu langsung menghentikan Shelly, menarik gadis itu menjauh dari almari, dan Mellisya menghempaskan tubuh Shelly ke atas tempat tidurnya.

"Jangan pernah berani pergi dari ku, kau sudah menjadi milik, Shelly." peringat Melliaya sangat mengintimindasi, apa lagi saat ini Mellisya menindih tubuh Shelly

"hahah, milik mu." Shelly tertawa sumbangan, dengan tatapan dinginnya pada Mellisya

"Aku bukan milik siapapun, kembali pada Suami mu, Mom!" sambungnya, penuh penekanan

"Sebenarnya apa yang kau maksud Shelly, Mommy tidak mengerti dengan perubahan sikap mu." ujar Mellisya bingung

"Aku tidak suka punya Daddy!-" teriak Shelly, tapi dia masih menggantungkan ucapannya

"Karena aku cemburu!" sambung Shelly, menatap mata Mommynya dalam

Mendengar pengakuan Shelly membuat senyuman tipis terukur di wajah Mellisya, wanita itu juga mendaratkan ciumannya di bibir Shelly, ciumanan yang awalnya hanya, menempelkan bibir keduanya, kini menjadi lumatan lembut yang menuntut, Shelly juga ikut menggerakan bibirnya saat Mellisya berhasil memancing gairah gadis itu.

"Mbbhh... Mom bagaimana dengan pria itu?" tanya Shelly di sela ciuman mereka, Shelly takut pria tadi akan datang ke kamarnya

"Maksudmu Alexs, tenanglah sebelum Mommy menyusul mu dia sudah pergi dari rumah ini," jawab Mellisya menghentikan ciuman sejenak, setelahnya kembali mencumbu Shelly

"Berhenti Mom, Shelly tidak ingin menjadi orang ketiga di antara Mommy dan pria itu." Shelly mendorong dada Mellisya untuk melepaskan ciuman mereka

"Mommy tidak memiliki hubungan yang spesial dengannya, dia hanya mantan Suami Mommy, Shelly." jelas Mellisya, yang tidak ingin Shelly salah paham

Shelly bangkit dari tempatnya menjauh dari Mellisya, ia berjalan ke arah balkon kamarnya, memandang pemandangan kota yang sangat ramai di siang hari menjelang sore, beberapa jam lagi matahari akan tenggelam. Seketika Shelly terkejut, karena Mellisya tiba tiba memeluknya dari belakang.

"Kau cemburu, karena melihat Mommy bercumbu dengannya tadi?" tanya Mellisya, membuat pipi Shelly bersemu merah

"Tidak, lebih baik Mommy kembali pada pria itu, aku tau kalau sebenarnya Mommy belum resmi bercerai dengannya." kata Shelly, yang melepaskan pelukan Mellisya di perutnya

"Pasti Hally yang memberitahu mu kemarin. Sayang Mommy akan bercerai dengannya, lagi pula sudah dua belas tahun kita berpisah." jelas Mellisya

"Aku akan siap menjadi apapun yang Mommy inginkan, jika Mommy sudah resmi bercerai dengan Alexs." kata Shelly dengan berani

Mellisya tersenyum simpul."Mommy akan segera bercerai dengan Alexs, dan kau harus menepati ucapan mu, Shelly." ujar Mellisya, yang tidak takut akan permintaan Shelly

...

Komentar kalau ada typo, dan jangan lupa vote yah...

Sugar Mommy (GxG) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang