Shelly merasakan hembusan nafas seseorang begitu dekat dengan daun telinganya, bahkan menyapu nyapu lembut rambut kecil yang berada dekat telinganya membuat sensasi geli yang aneh Shelly rasakan, dadanya juga terasa bisa merasakan detak jantung seseorang, dan saat Shelly mengerjapkan matanya melihat apa yang sebenarnya terjadi, ternyata dirinya berada dalam posisi tengkurap di atas tubuh Mommynya.
"Umm...Mommy apa yang terjadi?" tanya Shelly sambil mengeliat tanpa merubah posisi tidurnya, karena ia terlalu nyaman ada di posisinya
"Apa maksudmu sayang bertanya begitu, Mommy baru saja terbangun, karena mendengar pertanyaan mu," jawab Mellisya, yang kini menatap Shelly
"Aku berada di atas tubuh mu Mom, tidak mungkin Mommy tidak tau." ujar Shelly, yang kini beranjak dari posisinya menjadi duduk
"Sudahlah jangan membuat perdebatan hanya karena masalah sepele, Mommy harus segera mandi untuk mengurus persidangan," balas Mellisya, bergegas bangkit dari tempat tidurnya dan berlalu ke toilet
Shelly mendengus kesal melihat ke pergian Mommynya ke toilet, tapi tidak berapa lama Mellisya kembali keluar dari toilet dengan handuk yang melingkar di tubuhnya, Mellisya berjalan mendekat ke arah Shelly yang masih duduk di tepi tempat tidur, dan Mellisya menarik Shelly masuk ke dalam toilet bersamanya.
"Bukannya Mommy mau mandi, lalu untuk apa malah menarik ku ke sini." ujar Shelly, dengan nada bicara yang terdengar masih kesal
"Ingin mandi bersama mu sayang," jawab Mellisya tidak tau malu, membuat Shelly membulatkan matanya sempurna
"Tidak. Sudah ku katakan kemarin, sebelum Mommy resmi bercerai aku tidak ingin menuruti ke inginan Mommy!" tegas Shelly yang bergegas pergi, tapi Mellisya menahannya
"Mommy hanya ingin mandi bersama mu tidak lebih, bukannya itu wajar saja." kata Mellisya santai
"Wajar jika aku masih anak bayi, aku sudah remaja jadi tidak pantas mandi bersama," balas Shelly ketus, yang langsung berlalu pergi
Shelly kembali duduk di tepi tempat tidurnya, entah apa yang membuatnya selalu merasa kesal saat Mellisya memperlakukannya melebihi batasan, Shelly hanya takut suatu saat apa yang ia rasakan tidak akan terbalaskan, karena Shelly sadar semuanya itu salah.
"Maaf Mommy memaksa mu." kata Mellisya, setelah wanita itu selesai mandi
"Tidak apa, lupakan saja hal tadi," jawab Shelly acuh
"Ya sudah kalau begitu Mommy akan bersiap, apa Shelly mau ikut Mommy atau ingin ke sekolah saja?"
"Lebih baik Shelly pergi ke sekolah saja," balas Shelly
"Baiklah, kalau begitu bersiaplah sebelum Mommy ke persidangan Mommy akan mengantarkan mu dulu."
Setelah Mellisya keluar dari kamar Shelly, gadis itu bergegas pergi ke toilet untuk membersihkan tubuhnya. Selang beberapa menit Shelly dan Mellisya sudah rapih dengan pakaiannya, saat ini mereka tengah sarapan lebih dulu sebelum mereka menjalankan aktivitas hari ini, karena mungkin hari ini akan melelahkan untuk Mellisya.
"Apa kau sudah mendapatkan teman baik di sekolah mu?" tanya Mellisya, ia baru ingat akan perkembangan sekolah Putrinya
"Tentu saja semua orang sangat baik pada ku, karena tau aku adalah Putri dari ketua yayasan sekolah itu," jawab Shelly acuh, ia terdengar tidak suka mengatakan hal itu
"Bukannya itu bagus, agar tidak ada orang yang berani menyakiti mu." ujar Mellisya, membuat Shelly mendengus sebal
"Iya, tapi aku tidak suka saat mereka baik pada ku hanya, karena aku Putri Mommy."
Mellisnya malah mengacak rambut Shelly sambil tersenyum pada anak remaja itu, sikap Shelly sangatlah menggemaskan di mata Mellisya, apa lagi saat gadis remaja itu menunjukan kekesalannya hanya karena ia menjadi siswi spesial yang di sebabkan Mellisya adalah Mommynya, seharusnya Shelly merasa bangga.
"Sudahlah, kita harus segera berangkat sebelum kamu telat datang ke sekolah." kata Mellisya, yang beranjak dari tempat duduknya
"Jika aku telat datang ke sekolah memangnya akan ada guru yang berani memarahi ku? Pastinya tidak akan ada." ujar Shelly acuh
"Astagah, buka itu masalahnya, tapi kau harus bersikap di siplin sebagai Putri pemilik yayasan, sayang."
"Baiklah kalau begitu ayo kita berangkat." ajak Shelly, yang ikut beranjak dari tempat duduknya.
....
Selesai mengantarkan Shelly ke sekolahnya Mellisya langsung datang ke persidangan perceraian dirinya dan Alexs, seharusnya persidangan itu sudah berlangsung beberapa bulan lalu, tapi Alexs selalu meminta Mellisya untuk menunda persidangan itu, sampai malam tadi Mellisya tidak bisa lagi menunda perceraian mereka, karena permintaan Shelly. Sebelum sidang di mulai Alexs mengajak Mellisya untuk berdiskusi lebih dulu di luar ruangan sidang.
"Aku masih memiliki tawaran untuk mu yang mungkin lebih menarik." kata Alexs, saat mereka ada di ruangan privat untuk bicara
"Apa kau akan memaksa ku untuk bercinta dengan mu agar kau setuju bercerai dengan ku! Ingat Alexs aku tidak sudi melakukannya." ujar Mellisya sinis
"Bukan itu, kali ini tawaran ku lebih menarik, kau bisa melihat tawaran ku melalu koran usang ini." Alexs memberikan koran berisi berita lama, dan hal itu membuat Mellisya terkejut
"Apa maksud dari semua ini Alexs! Apa kau ingin aku masuk penjara, karena perkara lama itu!" murka Mellisya, yang tidak menyangka Alexs sangatlah licik
Alexs lebih mencondongkan tubuhnya ke arah Mellisya agar membuat mereka lebih dekat, Alexs juga mendekatkan bibirnya ke arah daun telinga Mellisya agar wanita itu bisa sangat jelas mendengar perkataannya.
"Ada hal yang lebih menyakitkan di banding hidup di balik jeruji besi bukan? Bagaimana jika aku memberi tahu Putri kesayangan mu kalau kau yang telah membunuh kedua orang tuanya." bisik Alexs mengancam
Mellisya tertegum mendengar hal itu."Jangan pernah kau berani mencuci otak Putri ku agar dia membenci ku, Alexs!" geram Mellisya yang merasa sangat marah
"Kalau begitu cabut gugatan cerai itu, dan kita bisa membuat keluarga yang harmonis bersama Putri angkat mu itu."
"Apa yang sebenarnya membuat mu sangat terobsesi kembali pada ku, setelah dua belas tahun lamanya kita tidak bersama?" tanya Mellisya kesal
"Tentu saja aku sangat ingin memiliki Istri yang memiliki karir sukses seperi mu," jawab Alexs santai
Mellisya memang sudah menduga hal itu, Alexs hanya meninginkan ke kuasaan darinya, sejak dulu memang itu yang Alexs inginkan darinya, sampai pria itu tega mengkhianatinya, karena Mellisya sadar Alexs tidak pernah tulus mencintainya, walau dulu Mellisya pernah berusaha mencintai Alexs dengan tulus, meski akhirnya rasa sakit yang di dapat.
"Ok, kita tidak akan bercerai!" putus Mellisya dengan enteng, yang langsung bergegas pergi, dan sepertinya Mellisya memiliki rencana untuk mengusir Alexs secara halus
....
Hayy akhirnya publiss jugaaa....
Ok seperti biasa kalau ada kesalahan ketik atau tanda baca mohon komentarnya, soalnya masih belajar hehe xxx
Jangan lupa klik vote atau bintangnya yah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (GxG) END ✔️
عاطفيةTidak ada yang tau cinta akan berlabu pada siapa, sekalipun kita membenci orang itu, tapi bila saatnya cinta akan datang maka, cinta itu akan melenyapkan rasa benci itu. Bagi yang homophobic menjauh...