Dalam keadaan yang masih sangat mengantuk Shelly meraba tempat tidur di sebelahnya, dan ia tiba tiba saja membuka matanya saat tidak bisa menyentuh tubuh Mellisya, ternyata wanita itu sudah tidak ada di tempatnya. Shelly bangkit dari tempat tidurnya bergegas mengenakan pakaiannya untuk mencari Mellisya, ia mencari wanitanya ke setiap penjuru ruanga tapi tidak menemukannya, dan malah ketukan pintu utama yang terdengar membuat Shelly bergegas membukanya, karena mungkin saja itu Mellisya.
"Siapa kalian?" tanya Shelly curiga, karena yang ada di balik pintu ternyata malah dua orang berseragam hitam berbadan kekar
"Kami adalah orang yang di minta untuk menjemput Nona Shelly oleh Tuan Anexy Gathana," jawab salah satu dari mereka, membuat Shelly bingung karena ia tidak mengenal pria yang di sebutkan tadi
"Saya memang Shelly, tapi maaf saya sama sekali tidak mengenal siapa itu Anexy Gthana." ujar Shelly sinis, yang hendak pergi dan menutup pintu, namun orang itu menahannya
"Nona memang belum mengenalnya, tapi Nona harus ikut kami untuk menemuinya atas perintah kedua orang tua Nona sebelum mereka pergi." Shelly menatap kedua orang itu, mereka tampak tidak berbohong
Shelly memutuskan meminta mereka untuk menunggu agar dirinya bisa berganti pakaian lebih dulu, namun sebenarnya Shelly mencoba untuk menghubungi Mellisya, tapi sayangnya Mellisya tidak mengangkat panggilannya yang akhirnya membuat Shelly memutuskan untuk berganti pakaian, dan ikut dengan kedua orang itu.
"Anda sudah tiba di tempat Tuan kami." kata orang yang membawa Shelly, setelah mereka melakukan perjalanan yang cukup panjang
"Maksud kalian Anexy tinggal di mansion ini?" tanya Shelly, walau sudah bertahun tahun lamanya Shelly masih ingat jika mansion itu adalah milik orang tuanya yang saat itu sudah di sita
"Benar Nona, Tuan Anexy pasti sudah menunggu anda di dalam," jawabnya
"Baiklah, aku akan segera menenuinya." ujar Shelly yang bergegas turun dari mobil itu
Saat Shelly tiba di dalam mansion itu ia di buat terkejut dengan tataan mansion yang sama sekali tidak berubah, membuat bayanganya saat ia kecil bermain dengan kedua orang tuanya tiba tiba saja hadir yang akhirnya membuat Shelly tanpa sadar meneteskan air mata, tapi hal itu tidak berlangsung lama saat seorang pria tiba tiba muncul di hadapannya.
"Mentari Antarx Shellya selamat datang kembali di mansion ini." ujar pria itu, membuat Shelly terkejut karena pria itu mengetahui nama lengkap yang di berikan kedua orang tuanya
"Kau pasti Anexy Gthana bukan, untuk apa kau meminta orang suruhan mu membawa ku ke sini?" tanya Shelly dengan tatapan dinginnya
"Kenapa kau malah tampak tidak suka saat orang ku membawa mu kembali ke tempat asal mu." heran Anexy, yang hanya di balas tatapan sinis oleh Shelly
"Jangan terlalu bertele tele katakan saja tujuan mu membawa ku kemari, karena aku tidak punya waktu untuk meladeni orang tidak penting." ujar Shelly sinis
"Baiklah kalau begitu ikut dengan ku." Anexy mulai melangkah meninggalkan Shelly, dan di susul Shelly dari belakang
Ternyata Anexy membawanya ke halaman belakang di mana ada gajebo yang biasanya menjadi tempat untuk minum teh bersama kedua orang tuanya, dan ternyata Anexy juga malah mengajaknya bersantai sambil meminum teh, Shelly tidak bisa menolaknya, karena ia sangat merindukan momen itu bersama orang tuanya.
"Cepat katakan apa tujuan mu membawa ku ke sini?" tanya Shelly, setelah mereka menikmati secangkir teh hangat
"Dulu aku dan orang tua mu sangat dekat, kami juga sering minum teh bersama saat usia ku lima belas tahun dan kau masih lima tahun." kata Anexy, membuat Shelly mengerinyit bingung
"Tapi aku sama sekali tidak mengenal mu, walau kau dekat dengan orang tua, tapi aku tidak peduli," balas Shelly acuh
"Mungkin kau tidak mengenal ku, karena saat itu kau masih kecil, tapi orang tua mu memberiku pesan ini." Anexy mengeluarkan selembar surat
Shelly mengambil surat itu, membuka lipatannya dan perlahan matanya membaca surat itu, isinya tampak lebih mirip surat wasiat, namun yang di tulis pribadi untuk orang yang di percayainya, tapi Shelly tidak percaya orang tuanya menulis hal mengejutkan di sana.
"Aku sangat yakin jika ini di rekayasa hanya untuk mempermainkan ku." ujar Shelly, menolak mempercayai isi surat itu
"Awalnya aku pun yakin jika itu hanya bercandaan untuk anak berusia lima belas tahun, namun setelah beberapa hari kepergian orang tua mu pengacara keluarga mu datang memberika surat wasiat yang isinya persis sama, dan dia juga meminta keluarga Gthana merawat mu." jelas Anexy
"Jika semua yang kau katakan benar, mengapa aku malah tinggal di panti asuhan, dan kenapa kalian tidak mencari ku?" tanya Shelly, terlalu banyak hal yang menurutnya tidak masuk akal
"Saat kedua orang tua aku masih ada kami berusaha mencari mu selama bertahun tahun, tapi karena keluarga Zander memanipulasi kecelakaan orang tua mu dan menyembunyukan mu membuat kami sulit menemukan mu,Namun-" Anexy menggantung perkataannya
"Karena aku bertekat kuat ingin tahu siapa di balik kecelakaan itu, aku berusaha mencari bukti, sampai akhirnya aku menemukan rekaman CCTV di tempat kecelakaan itu, dan aku mengamati flat nomor mobil yang sudah membuat orang tua mu jatuh ke jurang, sampai akhirnya aku tahu bahwa mobil itu di beli atas nama Mellisya Candella Zander." sambungnya
Mentari Antarx Shellya, wanita itu menatap pria di hadapannya mencari kebohongan di matanya, namun hanya ke tulusan yang Shelly temukan di sana, awalnya Shelly tidak mempercayai semua hal itu, namun perlahan dari apa yang Anexy jelaskan padanya membuah hati Shelly terbuka untuk mencoba percaya.
"Tapi saat ini aku terlanjur mencintai Mellisya." kata Shelly dengan tegas, dan Anexy hanya menghela nafas
"Hal itu wajah, karena kau pasti menganggap Mellisya adalah pengganti dari kedua orang tua mu, tapi kau harus sadar satu ha-"
"Tidak ada yang perlu aku sadari, kau yang terlambat datang dalam hidup ku!" potong Shelly, dan tampaknya Anexy tidak mengerti arti dari kata cinta yang Shelly ungkapkan tadi
"Aku mungkin memamg terlambat, tapi kau harus sadar jika akal mu masih sehat, karena orang yang sangat kau sayangi adalah pembunuh kedua orang tua mu, bahkan keluarganya memanipulasi kecelakaan itu agar Mellisya terbebas dari jeratan hukum!" tegas Anexy penuh penekanan
Perkataan Anexy membuat hati Shelly goyah seperti tiga tahun lalu, ia kembali merasakan benci di atas perasaan cinta yang tidak masuk akal. Semua yang Anexy katakan benar adanya, jika akalnya masih sehat harusnya Shelly tidak menjatuhkan hatinya pada wanita yang sudah melenyapkan keluarganya. Anexy mendekatkan bibirnya pada telinga Shelly.
"Harusnya kau membunuh wanita itu, bukan malah memberikan rasa sayang mu yang tulus." bisik Anexy, sambil menyelipkan rambut Shelly ke kupingnya
Tangan Anexy membelai lembut pipi Shelly, dan wajahnya semakin mendekat, sampai akhirnya bibir mereka bertemu, Anexy memberikan lumatan lembut disana yang tidak di tolak ataupun di balas oleh Shelly, dan Anexy juga membuat tanda kepemilikan di leher Shelly.
"Bisakan kau berhenti menyayangi Mellisya demi orang tua mu, ku yakin kau lebih menyayangi keluarga kandung mu." kata Anexy setelah menyudahi ciumannya
"Biarkan aku pergi untuk memikirkan semuanya." Shelly bangkit dari tempatnya, dan berlalu pergi begitu saja
...
Ah kesel yah...
Masa baru baikan, udah ada pengacau
Jangan lupa vote dan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (GxG) END ✔️
RomanceTidak ada yang tau cinta akan berlabu pada siapa, sekalipun kita membenci orang itu, tapi bila saatnya cinta akan datang maka, cinta itu akan melenyapkan rasa benci itu. Bagi yang homophobic menjauh...