18+ harap bijak membaca Chapter ini
Area LGBT, yang tidak suka harap menjauh.Setelah lika liku yang keduanya lalui akhirnya mereka kembali bersama dengan rasa yang tidak pernah sedikitpun berubah, walau kebersamaan mereka di awali dengan kesalahan, dan kebersamaan merekapun adalah kesalahan, tapi cinta keduanya tidak pernah salah, karena setiap manusia berhak jatuh cinta pada siapapun.
"Morning Babby..." ucap Mellisya, dengan suara berat khas orang baru bangun tidur, dan mengecup bibir Shelly sekilas
"Morning juga Mommy," balas Shelly, dengan senyumannya yang terlihat sangat manis di mata Mellisya
"Mommy lapar ingin sarapan, sayang." kata Mellisya, membuat Shelly ingin bangkit membuat sarapan, tapi Mellisya menahannya
"Biar Shelly yang akan membuat sarapan untuk Mommy." Mellisya menggeleng, sambil kembali mengecup bibir Shelly
"Mommy ingin sarapan dengan Making Love bersama mu, Babby." bisik Mellisya sensual
Jari Mellisya menyentuh area paha Shelly yang tidak tertutup apapun, karena semalaman mereka baru saja saling melepas rindu, dan sepertinya Mellisya masih menginginkan Shelly. Lidah Mellisya bermain di area leher Shelly, membuat tanda merah di sana, lidahnya semakin turun sampai tiba di area puting Shelly, dan Mellisya mengulumnya, menghisapnya kuat membuat tubuh Shelly mengeliat.
"Nghh...Mom." desah Shelly tertahan, Mellisya malah semakin kuat menghisap puting Shelly, membuat desahan keluar dari bibir manis Shelly
"Mendesahlah sayang tidak akan ada yang mendengar mu." bisik Mellisya menggoda, yang kini memasukan satu jarinya ke dalam intim Shelly
"Ahkk...Mom, faster..." pinta Shelly, yang merasakan nikmat, dan Mellisya menambahkan jarinya masuk ke dalam intim Shelly
Desahan Shelly semakin kencang, saat Mellisya memperdalam jarinya, dan bergerak lebih cepat, di tambah hisapan kuat di payudaranya membuat Shelly merasa gila."Nghh..ahh Shelly akan sampai Mom." Mellisya merasakan cairan hangat keluar dari intim Shelly
Tubuh Shelly terlukai lemas di bawah tubuh Mellisya, keringat bercucuran di dahinya padalah suhu di kamar mereka sudah sangat dingin. Mellisya kembali mengecup bibir Shelly, tapi kali ini Shelly mendorong Mellisya menintih tubuhnya merubah posisi mereka, Melliaya menjadi ada di bawah tubuh Shelly. Kini Shelly yang mengecup setiap inci tubuh Mellisya, tangannya meremas payudara Mellisya, sedangkan lidahnya bermain di area intim Mellisya.
"Babby jangan membuat Mommy semakin menginginkan mu, Nghh..."
"Justru aku akan melakukan itu agar Mommy tidak bisa mencintai wanita lain," balas Shelly, memainkan klitoria Mellisnya dengan lidahnya, dan memberikan gigitan gigitan kecil di sana
"Nghh..ahkk...Babby kau begitu nikmat." erang Mellisya, menikmati permainan yang Shelly ciptakan
"Aku akan semakin dalam bersiaplah." peringat Shelly, yang kini memaintak intim Mellisya brutal
Desahan nikmat tak henti keluar dari mulut Mellisya membuat Shelly merasa senang, dan Shelly tidak membiarkan Mellisya merasakan klimak satu kali, Shelly membuat Mellisya klimak beberapa kali, dan itu membuat tubuh Mellisya lemas di buatnya.
"Nghh...Mommy akan sampai, Babby." desah Mellisya saat ia kembali sampai puncaknya
"Kita belum selesai Mom, itu hanya pemanasan saja." Shelly benar benar menindih tubuh Mellisya, menyatukan intin mereka, dan menggeseknya
"Ahk...ahhh milik mu hangat, Babby." erak Mellisya, saat merasakan sesnsasi hangat dari intim Shelly
"Ngmommy milik mu juga sangat hangat, membuat ku nyaman berada di sini," balas Shelly menahan desahannya
Permainan mereka terus berlanjut sampai jarum jam menunjukan pukul sepuluh pagi menjelang siang, setelah keduanya merasa puas mereka mengakhiri permainannya dengan berendam air hangat bersama, selesai mandi keduanya sarapan bersama, lalu menonton televisi bersama, karena Mellisya sengaja tidak bekerja hari ini.
Shelly membaringkan kepalanya di atas pangkuan Mellisya."Mom, aku bahagia jika kita terus begini selamanya." kata Shelly, membuat Mellisya mengecup Bibirnya
"Mommy juga bahagia, tapi Mommy rasa suatu saat kau pasti ingin menikah," balas Mellisya, ada kesedihan dari tatapannya
"Mommy benar, aku memang sangat ingin menikah." ujar Shelly, membuat Mellisya tersenyum tipis walau hatinya terasa sakit
"Pasti kamu sudah memiliki calon Suami yah, siapapun dia Mommy akan mendukung mu," balas Mellisya, sambil mengelus kepala Shelly
"Aku maunya nikah sama Mommy, boleh?" tanya Shelly, sukses membuat Mellisya terkejut dan meneteskan air mata
Shelly bangkit dari tempatnya, menatap Mellisya dalam, jarinya menghapus jejak air mata Mellisya di pipinya, dan Shelly melumat bibir Mellisya lembut dengan senang hati Mellisya juga membalasnya dengan lembut.
"Umur Mommy jauh lebih tua dari mu sayang, apa kamu tidak ingin mencari orang lain untuk pendamping mu." kata Mellisya, setelah mengakhiri ciuman mereka
"Stt, Mom aku tidak ingin memilih siapapun terkecuali Mommy," balas Shelly, yang terlihat yakin akan keputusannya
"Menikah bukan pilihan yang mudah untuk kita, Shelly." Mellisya tentu saja sangat ingin melakukan pernikahan, tapi ia masih takut akan keadaan
"Shelly mengerti ini sulit, tapi kita bisa mengadakan acara kecil dengan mengenakan gaun pengantin." Shelly tetap yakin ingin pernikahan mereka bisa terlaksana
Mellisya menatap bola mata Shelly dalam melihat ke sungguhan Shehlly di sana, dan Mellisya tidak ingin mengecewakan wanita yang di cintainya sehingga akhirnya ia menangguk, dan membuat Shelly tersenyum bahagia sampai memeluknya sangat erat.
"Mom apa orang tua mu akan setuju?" tanya Shelly ragu, walau memang mustahil mendapat restu, tapi Shelly tetap ingin ada restu di antara mereka
"Mungkin setuju, mungkin juga tidak Mommy harus membicarakan semua ini lebih dulu," jawab Mellisya
"Walau dunia tidak akan memberi restu, aku berharap orang tua Mommy merestui hubungan kita, meski itu tidak mudah."
"Mommy akan berusaha memperjuangkan semuanya untuk mu, Shelly." janji Mellisya, yang kini mendekap tubuh Shelly
....
Vote dan komentar
Ada typo mohon tandai dan komen
![](https://img.wattpad.com/cover/253409020-288-k263418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (GxG) END ✔️
RomanceTidak ada yang tau cinta akan berlabu pada siapa, sekalipun kita membenci orang itu, tapi bila saatnya cinta akan datang maka, cinta itu akan melenyapkan rasa benci itu. Bagi yang homophobic menjauh...