23.00 malam
Mellisya berbaring di atas tempat tidurnya di apartemen, matanya menatap kosong ke atas langi langit kamar yang tampak putih polos. Malam ini Mellisya tengah menunggu seseorang yang akan datang, tapi orang itu tidak kunjung datang, padahal Mellisya sudah menghubungi Alice menanyakan soal kedatangan orang itu, dan Alice mengatakan orang itu akan datang.
Dan tiba tiba, Mellisya mendengar seseorang masuk ke dalam apartemennya, mungkin itu tamunya yang datang di antar oleh pegawai apartemen.
"Se..selamat malam, saya orang yang di minta datang ke sini oleh Ibu Alice." kata gadis itu, yang sangat terdengar gugup
Mellisya mengabaikannya, dan masih ada di posisinya menatap langit kamarnya."Maaf, apa saya salah kamar?" tanya gadis itu, saat Mellisya tidak menganggapinya
"Kau tidak salah kamar, aku lah Mellisya Candell Zander yang menyewa mu." ujar Mellisya, yang bangkit dari tempatnya, dan menatap gadis di hadapannya yang tengah menunduk
"Aku Shell-" perkataan gadis itu terpotong, saat gadis itu mengadahkan wajahnya, dan melihat wajah Mellisya, gadis itu tampak sangat terkejut
Mellisya yang kini melihat wajah gadis itu dengan jelas tentu saja sangat terkejut, karena dialah gadis yang sudah merubah hidup Mellisya selama tiga tahun ini, dan hari ini gadis itu tiba tiba saja muncul di hadapannya, setelah menghilang tanpa jejak selama ini.
"Maaf Nyonya, saya tidak bisa bekerja dengan anda." kata gadis itu, terdengar lebih berani dari sebelumnya, gadis itu berlalu pergi, tapi saat di ambang pintu suara Mellisya menghentikannya
"Sebelum anda pergi, kembalikan lebih dulu uang yang sudah saya bayar untuk anda." ujar Mellisya, membuat gadis itu mematung di tempatnya
"Saya akan mengembalikannya besok," balas gadis itu acuh
"Kembalikan saat ini juga, atau kau akan saya laporkan pada pihak yang berwajib sebagai kasus penipuan." ancam Mellisya
Kini Shelly benar benar mematung di ambang pintu, ia tidak bisa mengembalikan uang Mellisya saat itu, karena uang itu sudah tidak berada di tangan Shelly lagi, dan tidak mungkin juga Shelly bisa segera mengganti uang itu, karena jumlah uang itu sangat besar, ia benar benar sudah pasrah pada semuanya.
"Beri saya waktu untuk mengembalikan uang anda." kata Shelly sambil berbalik menatap Mellisya yang masih di atas tempat tidur
"I will give you one day, on the condition that tonight you must serve my desire," balas Mellisya, bernegosiasi
"I will return your money tomorrow, but I refuse to serve your passion." Shelly menolak keinginan Mellisya
"Kalau begitu kembalikan uangnya saat ini juga, dan persyaratan itu tidak berlaku lagi, karena kau menolaknya." tegas Mellisya, dengan tatapan membunuhnya
"Saya tidak bisa mengembalikanya, karena uang itu sudah tidak ada," balas Shelly, yang benar benar merasa buntu
Mendengar jawaban Shelly, Mellisya bangkit dari tempat tidurnya, wanita itu berjalan ke arah Shelly dan menariknya kembali masuk ke kamarnya, Mellisya menutup pintu kamarnya cukup keras, dan menguncinya, kini tubuh Mellisya menyudutkan tubuh Shelly ke dingding, sampai tidak ada lagi jarak di antara mereka.
"Kembalikan uangnya sekarang, atau kau akan hancur di tangan Mellisya Candella Zander." ancam Mellisya, sambil menekan rahang Shelly kasar
"Ji..jika uangnya masih ada di tangan ku pasti ku kembalikan," jawab Shelly gugup, dengan tubuh yang hampir gemetar ketakutan
"If so, now you are my sugar baby." tegas Mellisya, penuh penekanan
"Dan mulai saat ini, jangan pernah membantah apa yang ku katakan." tekan Mellisya, kembali menarik Shelly, dan mendorong tubuhnya ke tempat tidur
Hati Mellisya sudah di selimuti kabut hitam, yang membuatnya tidak memiliki perasaan, dan terkesan dingin juga kejam, bahkan kini Mellisya tidak lagi mempercayai cinta. Perubahan sikapnya itu dapat terlihat saat Mellisya begitu tega kasar pada Shelly, seakan tidak ada rasa yang tersisa di hati Mellisya untuk gadis itu.
"Tubuh mu itu sudah ku beli dengan uang, jadi kau tidak boleh membantah ku sedikitpun, karena kau milik ku." kata Mellisya penuh penekanan
"Dan jika servis mu bagus, aku akan memberikan mu bayaran yang lebih mahal." sambung Mellisya, yang berbisik pada Shelly
tangan Mellisya tiba tiba meremas payudara Shelly dengan kasar."Akhhw...Lebih pelan sedikit itu menyakiti ku." jerit Shelly, yang merasa payudaranya sakit, akibat remasan kasar Mellisya
"Jika kau telah membeli boneka, lalu memainkannya dengan cara di lempar, di pukul, dan di injak, apa kau akan peduli jika boneka itu rusak dan tersakiti?-" Mellisya menggantung perkataannya
"Tentu saja jawabannya tidak akan peduli."sambung Mellisya berbisik
Dari bisikan Mellisya tadi menyadarkan Shelly, walau ia akan menjerit sekencang mungkin, karena kesakitan Mellisya tidak akan pernah memperdulikannya. Mellisya merasa ia sudah membeli Shelly, layaknya ia membeli boneka, membuat Mellisya merasa bebas ingin melakukan apapun pada Shelly.
"Harusnya aku yang marah, dan membenci mu, bukan kau yang malah seolah membenci ku dan ingin balas dendam." ujar Shelly sinis
Mellisya langsung menekan kasar rahang Shelly."Kau datang sebagai wanita sewaan ku, yang berarti kau hanya jalang ku, bukan sebagai orang yang akan memutarkan kaset lama di hidup ku." bentak Mellisya penuh penekanan
"Kau benar benar wanita iblis!" marah Shelly, yang sangat geram akan perbuatan kasar Mellisya, tapi tetap saja Shelly tidak bisa melawannya
"Diam, aku tidak meminta mu berbicara, dan ingat jangan pernah bermain perasaan pada ku, atau kau akan hancur." peringat Mellisya
Terlihat jelas Shelly menatap Mellisya dengan kebencian yang semakin besar ada di dalam hatinya, sedangkan Mellisya hanya menatap Shelly dingin, perasaan apapun terhadap Shelly sudah benar benar mati, bahkan hati Mellisya pun sudah terasa mati sejak tiga tahun lalu.
"Harusnya kau yang tidak bermain perasaan pada ku, sebelum hati mu akan semakin hancur." ujar Mellisya dengan berani, dan menepis tangan Mellisya yang mencengkram rahangnnya
Mellisya yang geram, memasukan satu tangangannya ke dalam celana Shelly, dan dengan satu kali hentakan Mellisya memasukan dua jarinya ke dalam intim Shelly.
"Ahkww...!"
....
Heyy... Lama nunggu yah maaf maaf soalnya yang nulis lagi kehilangan moodnya
Akhirnya publis kn...
Jangan lupa vote dan komenta
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (GxG) END ✔️
RomanceTidak ada yang tau cinta akan berlabu pada siapa, sekalipun kita membenci orang itu, tapi bila saatnya cinta akan datang maka, cinta itu akan melenyapkan rasa benci itu. Bagi yang homophobic menjauh...