Untuk kedua kalinya Mellisya kembali melihat Shelly ada di hadapanya, namun kali ini Shelly terlihat sendirian membuat Mellisya segera menemuinya, dan ketika Shelly sadari ada Mellisya di sana justru ia tampak ingin menghindar, tapi tangan Mellisya berhasil menarik Shelly keluar dari mini Market dan membawanya ke dalam mobil.
"Aku harus pergi." ujar Shelly datar, dengan wajah menunduk, karena dirinya tidak berani menatap Mellisya
"Kau sudah pergi, bahkan sangat lama," balas Mellisya penuh penekanan
"Tidak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi, dan anggaplah kita memang tidak pernah saling mengenal." kata Shelly enteng
"Mengatakannya memang mudah, tapi aku tidak akan bisa menanggap kita tidak pernah punya hubungan apapun, setelah dua belas tahun penantian, tiga tahun kesalah pamanan, dan lima bulan kau menghilang tanpa alasan." Mellisya menangis di hadapan Shelly
Jari Shelly berusaha menghapus air mata Mellisya, ia tidak bisa melihat Mellisya seperti itu hatinya terasa benar benar sakit, apa lagi saat Shelly tahu bahwa dirinyalah alasan Mellisya menangis saat ini. Semuanya terasa sangat rumit, dan menyakitkan untuk Shelly.
"Jelaskan pada ku apa yang terjadi." pinta Mellisya tegas, dan Shelly malah menggelengkan kepalaya
"Shelly dua hari lalu aku melihat mu menggendong bayi, dan kau bersama seorang pria di rumah sakit, pria itu Anexy?" Mellisya menuntut penjelasan dari Shelly
"Ku mohon tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan," balas Shelly datar, sangat terlihat jelas gadis itu menyembunyikan banyak hal
"Tidak, justru kau berhutang banyak penjelasan pada ku!" teriak Mellisya, geram saat Shelly terus saja menghindar
Shelly tampak tidak bisa berkata kata ia hanya menatap Mellisya dalam diam, sampai tiba tiba tangan Mellisya meraba pipinya, dan mengusapnya dengan jari lentiknya terasa begitu lembut, sampai Shelly tak sadar Mellisya mendekatkan wajahnya dan mendaratkan ciuman di bibirnya.
Lumatan lembut yang telah lama tidak Shelly rasakan, pikirannya terus menolak hal itu dan memerintahkan tanganya mendorong tubuh Mellisya, tapi justru hatinya berkata lain, meminta Shelly untuk tetap menikmatinya bahkan memerintahkan bibirnya untuk membalas ciuman itu, namun tidak ada yang bisa Shelly lakukan ia hanya diam tanpa menolak ataupun menerima.
"Kembalilah ku mohon, sudah cukup selama ini kita selalu berpisah." kata Mellisya di sela ciumannya
"Tidak..." Shelly mengakhiri ciuman Mellisya, dan berkata dengan cukup lantang
"Baiklah, tapi katakan satu alasan yang masuk akal pada ku, agar aku dapat melepaskan mu." pinta Mellisya lembut
"Aku hampir tidak punya satu pun alasan untuk semua tindakan yang pernah ku lalukan, bahkan aku tidak memiliki alasan untuk tetap bersama mu setelah semua yang sudah terjadi," balas Shelly
Di saat itu Mellisya menangis sejadi jadinya, tidak memperdulikan Shelly yang ada di hadapannya, kali ini ia benar benar berharap waktu bisa kembali berputar mundur, agar ia bisa menghindari kejadian kecelakaan itu, dan mungkin jika kecelakaan itu tidak terjadia ia tidak akan bertemu gadis yang sangat ia cintai, dan tidak akan berakhir menyakitkan.
Shelly merengkuh tubuh Mellisya."Aku tidak bisa membuat orang lain menderita hanya, karena ke egoisan ku." kata Shelly, membuat Mellisya melepas pelukan Shelly
"Apa maksud mu?" tanya Mellisya bingung, ia berharap Shelly mau menjelaskannya dan tidak menghindar lagi
"Ada seseorang yang mungkin ingin bersama mu, dan aku tidak akan menghalangi kalian." Mellisya semakin tidak mengerti dengan perkataan Shelly
"Jelaskan pada ku, Shelly!" pinta Mellisya tegas, tapi tampaknya Shelly masih ingin bungkam
Mellisya merasa sudah terjadi suatu masalah besar yang selama ini tidak dirinya tahu, dan hal itu pasti yang kini membuat Shelly menjauh darinya. Namun apapun yang sudah terjadi Mellisya tetap tidak bisa berbuat apapun jika dirinya tidak memgetahu apapun selama ini.
"Setelah semuanya membaik akan aku jelaskan." kata Shelly, dan Mellisya hanya menghela nafas pasrah
"Lalu apa sekarang kamu tetap akan menghilang, tapi sampai kapan?" tanya Melisya sedih
"Itu yang terbaik untuk saat ini, dan sampai batas waktu yang belum bisa ku tentukan," balas Shelly
"Tidak, kau harus tetap ada." Shelly tersenyum getir mendengarnya
Kali ini Shelly tidak bisa lagi menahan perasaannya, ia menangkup kedua pipi Mellisya dan melumatnya lembut, ciumanya di balas tidak kalah lembut oleh Mellisya, dan keduanya larut dalam tautan penuh ke rinduan yang selama ini berusaha mereka sembunyikan di dasar hati keduanya. Mellisya menghentikan ciuman mereka saat merasakan Shelly menangis, dan dengan cepat Mellisya menghapus air matanya.
Shelly mendekatkan bibirnya ke telinga Mellisya."Aku masih mencintai mu, bahkan sangat dan tanpa alasan." bisik Shelly, setelanya keluar dari mobil Mellisya, dan pergi begitu saja
....
Vote dan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (GxG) END ✔️
RomanceTidak ada yang tau cinta akan berlabu pada siapa, sekalipun kita membenci orang itu, tapi bila saatnya cinta akan datang maka, cinta itu akan melenyapkan rasa benci itu. Bagi yang homophobic menjauh...