Bola mata coklat yang tampak sembab itu menatap punggung wanita yang sudah menghancurkan hidupnya, wanita itu tampak sudah rapih dengan jas formalnya, sudah pasti dia akan pergi ke kantornya. Shelly semakin membenci wanita itu, apa lagi tanpa rasa bersalah wanita itu sudah merenggut ke suciannya.
"Jika kau ingin sarapan cari saja makananya di dalam lemari es." kata Mellisya, terdengar peduli tapi dengan suara yang terdengar dingin
"Apa peduli mu, mau aku sarapan atau tidak itu bukan urusan mu, lagi pula lebih baik aku mati kelaparan." ujar Shelly sinis, dan memberikan tatapan bencinya
Mellisya berjalan ke arah Shelly."Mommy sudah berbaik hati memberi tau letak makanan, tapi kenapa kau berkata begitu, Shelly." lirihnya, namun penuh penekana, dan tangan Mellisya juga menekan rahang Shelly
"Lepaskan aku." Shelly berusaha menepis tangan Mellisya yang menekan rahangnya
Kebencian sangat terpancar dari mata Shelly yang saat ini tengah menatap Mellisya, sedangkan Mellisya hanya memberikan tatapan kosong untuk gadia itu, karena semua perasaan yang dulu pernah ada dalam hatinya sudah Mellisya kubur dalam dalam.
"Ingin morning sexs sebelum Mommy pergi?" tanya Mellisya, dengan tatapan yang tidak dapat di artikan
"Jangan lakukan hal gila lagi, aku tidak sudi di sentuh wanita iblis seperti mu!" ujar Shelly sinis, yang merangkak perlahan menjauh dari Mellisya
"Mulut mu boleh berkata tidak, tapi tubuh mu sangat menginginkan sentuhan ku, buktinya semalam kau mendesah hebat." bisa bisanya pipi Shelly memerah, bukannya merasa marah
"Tidak, jangan pernah mengatakan omong kosong itu." ujar Shelly dengan wajah yang masih memerah
Mendengar perkataan Shelly tadi membuat Mellisya menyeringai, wanita itu merangkak ke atas tempat tidur, menindih tubuh Shelly yang masih dalam keadaan telanjang hanya tertutup selimut. Mellisya mulai mencium bibir Shelly lembut, tangannya membelai leher Shelly, dan sesekali meremas payudara Shelly.
"Nghh...Sudah lepaskan aku." erak Shelly di tengah ciuman keduanya
"Mendesah sekencang yang kau bisa My Little Baby aku tidak akan melepaskan mu." ujar Mellisya setelah wanita itu mengakhiri ciumannya
Mellisya beralih mencumbu leher Shelly dengan bibirnya dan memberikan gigitan gigitan kecil di sana, tangan Mellisya meremas payudara Shelly cukup kasar.
"Nghh...Ahhhh...Mommy!" desah Shelly, tidak bisa menahan kenikmatan yang Mellisya ciptakan di tubuhnya
"Aku suka kau kembali memanggil ku Mommy, My Baby." bisik Mellisya, dengan suara yang terdengar seksi menurut Shelly
Bibir Mellisya beralih mengecup payudara Shelly, memainkan puting Shelly dengan lidahnya."Nghh...ahh..ahh..kau membuat ku gila!" teriak Shelly, saat dirinya akan klimaks hanya dengan sedikit sentuhan
"Aku akan membuat mu semakin gila." kata Mellisya, mempercepat gerakan mulutnya menghisap kuat payudara Shelly membuat gadis itu mendesah tidak karuan
tangan Mellisya membelai ke wanitaan Shelly yang sudah sangat basah, dan seringay tampak di wajahnya. Mellisya memasukan dua jarinya ke dalam intim Shelly mengaduk isi kepemilikan gadis itu, membuat Shelly menjambak rambuat Mellisya yang tadinya rapih kini menjadi berantakan.
"Mandilah." ujar Mellisya begitu saja, saat wanita itu selesai memberi kenikmatan pada Shelly
"Tidak," balas Shelly, dengan berani gadis itu menarik tubuh Mellisya kembali ke tempat tidur, dan kini Shelly yang ada di atas tubuh Mellisya
"Apa kau ingin bermain main dengan ku-" belum selesai Mellisya berkata bibir Shelly lebih dulu membungkamnya
"Aku hanya ingin Mommy merasakan apa yang aku rasakan." bisik Shelly menggoda, tangan nakal gadis itu sudah menelusup masuk ke dalam kemeja Mellisya dan meremas payudara wanita itu
Perlahan Shelly membuka satu persatu kemeja formal Mellisya, sampai menyisakan bra berwarna merah yang membuat Shelly tergoda untuk segera menyingkirkan bra itu, tapi Shelly lebih dulu mengecup dada Mellisya menggoda wanita itu, sampai akhirnya desahan kecil terdengar.
"Boleh aku membukannya?" tanya Shelly, saat gadis itu meremas payudara Mellisya dari balik branya, dan Mellisya menangguk setuju
"Indah." satu kata yang terucap dari mulut Shelly, saat melihat dua gundukan kenyal milik Mellisya yang memang sangat menggoda
Mellisya tidak tinggal diam dia membalik posisi mereka."Jangan mencoba menunjukan sisi jalang mu di hadapan ku!" desis Mellisya sinis
"Begitu, ku pikir kau akan menyukainya. Padahal aku hanya ingin kau ikut menikmatinya." ujar Shelly santai
Mellisya yang merasa dirinya sudah hampir saja tunduk di bawah permainan Shelly bergegas bangkit dari tempatnya, Mellisya tidak akan pernah membiarkan Shelly menyentuhnya apa lagi membuatnya mendesah, karena hanya Mellisyalah yang akan membuat Shelly mendesah di bawah kendalinya dan membuat Shelly mengemis sentuhannya. Mellisya kembali memakai pakaiannya, dan merapihkan penampilannya kembali.
"Jangan menunjukan sikap aneh mu Shelly, karena itu tidak akan merubah apapun!" tegas Mellisya, yang mengerti maksud dari sikap Shelly yang tiba tiba manis padanya
"Baiklah, aku memang tidak pandai bersandiwara seperti mu," balas Shelly dingin
"Apa maksud mu?" tanya Mellisya sinis, ia tidak suka perkatan Shelly yang menyindirnya
"Maksud ku aku tidak pandai bersandiwara, sedangkan kau begitu pandai bersandiwara menjadi malaikat ku, tapi ternyata kau malaikat maut kedua orang tua ku," jawab Shelly
Wajah Mellisya seketika berubah, ia tidak pernah suka mendengar Shelly terus saja mengungkap masalalu yang sudah Mellisya kubur sangat dalam. Tangan Mellisya mencengkram kuat rahang Shelly, tatapannya nyalang begitu menusuk, membuat keberanian Shelly meredup seketika.
"Sadarlah Shelly, kau berada di sini karena tubuh mu sudah ku beli, jadi jangan merasa kau spesial dalam hidup ku!" desis Mellisya menampakan semirk jahatnya
"Harusnya kau yang sadar, karena kau hanya seorang wanita iblis yang tega membunuh orang lain!" teriak Shelly yang tidak bisa membendung amarahnya
Plakk
"Jaga ucapan mu! Sebelum aku melakukan hal yang tidak terduga pada mu." ancam Mellisya tidak main main dengan ancamannya
"Dan kau harus sadar diri, jika diri mu hanyalah seorang jalang dalam hidup ku." sambung Mellisya, membuat air mata lolos dari pelupuk mata Shelly
Mellisya membuang wajah Shelly kasar, setelahnya Mellisya meraih tas kerjanya dan berlalu pergi meninggalkan Shelly untuk menuju kantornya.
....
Lama ya...
Vote and komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (GxG) END ✔️
RomansaTidak ada yang tau cinta akan berlabu pada siapa, sekalipun kita membenci orang itu, tapi bila saatnya cinta akan datang maka, cinta itu akan melenyapkan rasa benci itu. Bagi yang homophobic menjauh...