2. Lost

168 57 11
                                    

16.57 PM KST

Pemuda berwajah kelinci itu baru saja keluar dari sebuah toko roti.

"Akhirnya nemu varian rasa ini" ucapnya senang sambil mengangkat roti kesayangannya itu.

"Dimana Yoora? Ah! Saya lupa bilang!" Soobin menepuk dahinya. Ia terlalu senang membeli roti sampai lupa ia datang bersama Yoora.

Lelaki itu mencari gadis itu di tengah padatnya kerumunan, sudah satu jam berlalu tapi ia belum menemukan gadis itu.

"Udah sore" gumam Soobin melihat semburat merah yang bercampur dengan warna oranye dilangit

"Dimana sih dia? Bodoh banget, kenapa malah kegoda sama roti sih?!" Soobin merutuki obsesinya pada roti.

"Apa jangan-jangan dia pulang?" Gumam Soobin.

"Tapi kayaknya dia ga sejahat itu.."

Lelaki itu berjalan menuju tempat yang jauh dari kerumunan, ia berjalan menuju toko yang kosong. Sepertinya toko itu sudah lama tidak di tempati.

"Oh?" Soobin melihat ada gadis yang sedang berjongkok di depan toko itu sambil menutup wajahnya.

"Yoora!"

Mendengar namanya di panggil gadis itu mendongak, Soobin berdiri di depannya dengan wajah tanpa rasa bersalah.

"Maaf saya ke toko roti dulu tadi. Kamu mau? Saya beliin buat kamu juga nih" jelas soobin senang.

"Lo kemana sih?!" suara gadis itu bergetar.

"K-kamu nangis?" Ucap Soobin kaget.

Wajah gadis itu sembab karena habis menangis.

"M-maaf" Soobin berjongkok di depan gadis itu. Ia hanya menatap gadis itu sambil berulang kali mengucap maaf, takut melakukan kesalahan lagi.

"Kita pulang" Yoora bangkit lalu berjalan mendahului Soobin.

Soobin berjalan dengan jarak yang di perintahkan Yoora, hening menyelimuti mereka.

Sekarang mereka sedang menunggu lampu penyebrangan berubah menjadi hijau untuk memperbolehkan para pejalan kaki menyebrang.

Kruyuukk

Perut Yoora dengan tidak sopannya mengeluarkan suara, cacing-cacingnya belum di beri makan dari tadi.

"Kamu lapar?" tanya Soobin.

"Sialan" umpat Yoora dalam hati.

"Ga" jawab Yoora singkat.

"Tapi perut kamu bunyi"

"Itu bukan dari perut gue!"

Kruuyuukk

"Tuh kan bunyi lagi" ucap Soobin.

"Diem!"

Yoora berjalan meninggalkan Soobin, tapi pria itu menarik lengannya hingga gadis itu menabrak tubuhnya.

"Lampunya belum hijau, Yoora" ucap Soobin sambil menatap lampu penyebrangan itu.

Yoora bahkan bisa mencium wangi mint dari pria di depannya ini saking dekatnya.

"I-iya, siapa bilang gue mau nyebrang!" Yoora menjauhkan tubuhnya.

"kan gue bilang jangan deket-deket!" ucap Yoora sambil mengalihkan pandangannya.

"Maaf, kalo saya ga narik kamu nanti bisa bahaya" Soobin kembali menjaga jarak.

Lampu sudah berubah menjadi hijau, seluruh pejalan kaki sudah di perbolehkan untuk menyebrang.

Moon & Earth || Choi Soobin [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang