11. Us

124 40 4
                                    

Yoora membeku ditempat, otaknya terlalu lambat memproses semuanya.

"Hah?"

"Ga ada pengulangan" ucap Soobin malu lalu bangkit dari tempatnya untuk meletakan buburnya.

"Yang bener dong! Ulang lagi coba!" Goda Yoora pada pemuda itu.

"Udah dibilang ga ada pengulangan" ucap Soobin, jantungnya bahkan lebih berdebar sekarang. Ia membelakangi Yoora agar gadis itu tak melihat wajah gugupnya.

Yoora menarik pemuda itu dan memegang kadua pipinya "gue belom denger tadi, coba ulang dong"

Soobin tertawa kecil, hal itu membuat matanya membentuk bulan sabit. Tampan.

Pemuda itu sedikit menunduk dan menatap gadis itu dalam.

"Choi Soobin has fell into Han Yoora "

"Sekarang udah denger kan cantik?"

Yoora ingin melepaskan tangannya dari pipi pemuda itu tapi tangannya ditahan.

Ia tak bisa menutupi wajahnya yang memerah, ah malu banget!

Sebenarnya mereka berdua sama gugupnya, Yoora juga bisa melihat telinga pemuda itu yang memerah karena malu, begitu juga sebaliknya.

"Balesannya mana nih?" Tanya Soobin masih memegang tangan Yoora dipipinya.

"A-apa! Balesan apa??! Emang kita chatting?!" Yoora berusaha membuang wajahnya malu.

"Ah.. ternyata saya berjuang sendirian ya?" Sedih Soobin, ia melepas tangan Yoora.

Yoora merasa bersalah, gadis itu mendekati Soobin lalu..

Grep!

Ia memeluk pemuda itu lalu berbisik.

"Han Yoora has fell into Choi Soobin"

Sekarang kedua pasangan baru itu sedang duduk sambil melihat foto masa kecil Soobin.

"Ini siapa?" Tanya Yoora menunjuk lelaki yang ada disamping Soobin kecil dan ibunya.

"Ayah"

"Loh? Beda sama yang waktu itu gue liat" ingat Yoora saat pertama kali melihat keluarga Soobin pindah.

"Itu bukan ayah kandung saya, ayah kandung saya udah pergi.." ucap Soobin, ada kesedihan dimatanya saat melihat foto lelaki itu.

"Maaf"

"Tapi saya seneng ibu saya bisa ketemu sama ayah saya yang sekarang, dia orang baik" jelas Soobin, ia ingat saat ibunya meminta ijin untuk menikah lagi 3 tahun lalu. Masih ia ingat itu pertama kalinya ia melihat ibunya sebahagia itu setelah ayahnya meninggal.

"Pasti ayah lo juga seneng kok liat ibu lo seneng"

Soobin mengangguk, "kamu gimana?"

"Apanya?"

"Masa kecilmu gimana?"

Hening, Yoora terlihat menimang harus menceritakannya atau tidak.

"Kalo ga mau cerita ga masalah kok, ga usah dipaksa" ucap Soobin yang melihat keraguan Yoora.

"Gapapa, gue percaya sama lo. Gue bakal cerita" ucap Yoora sambil menatap Soobin tulus.

Moon & Earth || Choi Soobin [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang