8. Introduce

130 39 3
                                    

"Kalian sedeket itu sampe pelukan?"

Beomgyu menyemburkan airnya pada jalanan, pemuda itu terbatuk-batuk.

"Beomgyu!! kaget gue!" umpat Yoora lalu menepuk punggungnya.

Yoora tak kaget, ia tau Soobin melihat mereka. Tapi ia tak tau Soobin akan menanyakan hal itu.

"Kita temen kecil, duluuu banget" ucap Yoora menjawab pertanyaan Soobin.

"Iya kah? Beomgyu ga pernah cerita"

"Itu.. gue ga bisa ceritain" ucap Beomgyu menatap Yoora, itu menyangkut trauma orang lain.

"Gue ga bisa cerita bin, maaf" ucap Yoora, ia terlalu takut untuk terbuka pada orang lain.

"Gapapa kok, maaf kalo saya lancang" ucap Soobin sambil tersenyum.

"Gue bakal cerita kalo gue siap" ucap Yoora.

"Santai aja, saya ga maksa kok.

Mending kita masuk kelas" ajak Soobin.

"Lo pada duluan aja" ucap Beomgyu.

"Bolos lagi?" Tanya Soobin, Beomgyu hanya mengedipkan matanya sambil tersenyum dan pergi dari sana.

"Walaupun pinter, tapi kebiasaan bolosnya ga ilang-ilang" gumam Soobin.

"Bin, lo duluan aja ke kelas" ucap Yoora lalu menyusul Beomgyu.

Soobin hanya menatap punggung gadis itu, ada perasaan tak enak dalam benaknya.

Seperti rasa.. kecewa?

"Lo maen ke sini ternyata" ucap Yoora setelah menemukan Beomgyu di rooftop.

Beomgyu terkejut dengan kehadiran Yoora, ia kira guru memergokinya.

"Lo.. ngerokok?" Tanya Yoora melihat sampah rokok di lantai.

"Dari pada nyabu?"

"Ga lucu ya gyu" Yoora mencabut rokok itu dari mulutnya dan menginjaknya.

"Astaga Yoora, masih baru itu!" Kesal Beomgyu.

"Lo mau cepet mati ya???!"

"Iya"

"Gyu.. lo ga kayak gini dulu.."

"Beomgyu yang lo inget itu udah mati 10 tahun lalu ra" ucap Beomgyu menatap Yoora.

"Engga. Lo masih sama kayak dulu, lo bahkan ngasih gue gantungan beruang pelindung itu.

Lo masih Beomgyu yang sama kayak 10 tahun lalu"

"Terserah" Beomgyu merebahkan dirinya si atas meja yang tak terpakai.

Yoora mendekatinya, "Gimana kabar lo selama ini?"

Akhirnya pertanyaan itu bisa keluar dari mulutnya.

"I'm dying ra"

Hati Yoora mencelos mendengar kalimat itu, sakit.

"Gyu.."

"Gue bahkan terlalu takut buat mati"

"Harusnya dia beneran bunuh gue aja"

Moon & Earth || Choi Soobin [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang