Moon & Earth || Choi Soobin [Revisi]

16. He's out

Seorang pria kurus berusia 40 tahunan terlihat membungkuk kepada petugas kepolisian disana.

"Terima kasih sudah menjaga saya" ucapnya sambil tersenyum ramah.

Palsu.

"Jalani hidup yang baik, Choi Jinseok" ucap petugas itu sebelum akhirnya membebaskan pria itu.

Setelah gerbang tertutup ia menarik napas dalam, akhirnya. Udara bebas.

Pria itu tertawa kencang, "hidup yang baik?"

"Gue bakal hidup baik setelah, gadis sial itu mati"

♡

Beomgyu memainkan ponselnya. Tinggal beberapa meter lagi ia akan memasuki sekolah.

Bruk!

"Ah.. maaf.." ucap pria yang menabraknya, ia menyeringai menatap Beomgyu.

Deg.

"Brengsek! Berani-beraninya lo kesini?" Umpat Beomgyu melihat pria itu, ayahnya.

Persetan dengan sopan santun, untuk apa ia sopan sama bajingan sepertinya?

"Ini kata pertama yg lo ucapin buat ayah lo? Udah 10 tahun nih kita ga ketemu" Jinseok mengeluarkan seringaiannya.

"Sinting" Beomgyu berniat meninggalkan pria gila itu.

"Oh? Itu gadis itu kan? Dia masih cantik ya?" Ucap Jinseok melihat Yoora yang baru memasuki gerbang sekolah.

Beomgyu menarik kerah ayahnya, "Bajingan gila, ga usah deketin dia"

"Wah.. kok marah? Lo pacarnya?"

"Gue peringatin, jangan sentuh dia seujung jari pun" bisiknya, matanya menatap Jinseok marah.

"Pffft, lo mau apa? Tangan lo aja masih gemeter. Payah" Jinseok melepaskan cengraman Beomgyu lalu pergi dari sana.

"Bangsat!" Umpat Beomgyu, ia merutuki ketakutan yang masih ada dalam dirinya saat melihat sang ayah.

"Beomgyu! Pagi!" Sapa Yoora pada Beomgyu yang ada di luar kelas, bukannya membalas, pemuda itu malah pergi ke dalam kelasnya.

"Dia ga denger gue?" Gumam Yoora.

"Iya kali" tiba-tiba disampingnya ada Soobin.

"Bikin kaget!" Yoora memegangi dadanya.

"Pagi buat saya mana nih?" Tanya Soobin.

Yoora merotasikan matanya, "pagi"

"Huh? Kok judes gitu?"

"Ya ya! Selamat pagi kesayangan Yoora!" Ucapnya langsung semangat, Soobin tertawa kecil.